Gunung Taishan, lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan - Image from China Daily
Beijing, Bolong.id - Pelukis maestro Bai Xueshi (白雪 石) pernah berkata, "Saya sangat merasakan bahwa apa yang telah saya pelajari dari alam dan kehidupan adalah hal-hal yang tidak pernah saya pikirkan di studio saya."
Bai (白) menyuntikkan kecintaan seumur hidupnya pada alam dalam lukisan gunung dan air bergaya klasik Tiongkok, dan kepeduliannya terhadap mata pencaharian orang-orang yang kehidupan dan pekerjaannya terkait erat dengan kondisi alam, seperti petani dan nelayan.
Images and Imagings, sebuah pameran di Museum Seni Universitas Tsinghua yang berlangsung hingga 1 November 2020, merayakan pengabdian Bai (白) pada pemandangan alam dengan menunjukkan lusinan karyanya dari koleksi berbagai institusi budaya, seperti dilansir dari China Daily.
Juemahe in Fall, lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan. - Image from China Daily
Lijiang in Mist and Rain, sebuah lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan - Image from China Daily
Bai (白), yang adalah seorang Profesor di Akademi Seni dan Desain Universitas Tsinghua, membawa murid-muridnya ke pegunungan dan ‘badan air’ yang indah di seluruh negeri, di mana cahaya, warna, dan bentuk alam memanjakan pandangan mereka.
Penggambarannya tentang pemandangan indah daerah otonom Guangxi Zhuang, seperti Sungai Lijiang, adalah salah satu karya yang paling menarik untuk dipamerkan.
Bai (白) melakukan perjalanan ke Guangxi beberapa kali sejak 1972. Dia menampilkan pemandangan dinamis Guilin dan Yangshuo. Lukisannya menghiasi tempat-tempat ikonik, termasuk Aula Besar Rakyat di Beijing. (*)
Pine Trees, lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan. - Image from China Daily
Three Gorges, lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan. - Image from China Daily
Shepherdess, lukisan karya Bai Xueshi yang dipamerkan. - Image from China Daily
Bai Xueshi - Image from China Daily
