Lama Baca 3 Menit

WHO Dukung Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 di China

28 September 2020, 15:44 WIB

WHO Dukung Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 di China-Image-1

Ilustrasi Vaksin - Image from CGTN

Beijing, Bolong.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung keputusan Tiongkok untuk memvaksinasi orang-orang berisiko tinggi terhadap virus Corona pada Juli tahun ini, sementara uji klinis masih berlangsung, ujar seorang pejabat kesehatan Tiongkok pada Jumat (25/9/20).

Tiongkok meluncurkan program daruratnya pada Juli 2020, setelah berkomunikasi dengan WHO pada akhir Juni 2020, menurut Zheng Zhongwei (郑忠伟), pejabat Komisi Kesehatan Nasional.

Ratusan ribu pekerja medis esensial dan kelompok terbatas lainnya yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi telah diberi vaksin. "Kami telah memperjelas bahwa vaksin COVID-19 yang kami gunakan untuk penggunaan darurat aman," kata Zheng (郑). "Keamanannya bisa dipastikan tapi kemanjurannya belum ditentukan."

"Usai disetujui, pada 29 Juni 2020, Dewan Negara Tiongkok melakukan komunikasi dengan perwakilan terkait dari Kantor WHO di Tiongkok, dan memperoleh dukungan serta pengertian dari WHO," ujar Zheng (郑) dalam konferensi pers.

Negara memiliki otonomi untuk mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk produk kesehatan apa pun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan nasional, Dr. Mariangela Simão, Asisten Direktur Jenderal di WHO, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa pada Jumat (25/9/20).

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan awal bulan ini bahwa otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin virus Corona adalah "solusi sementara," dan solusi jangka panjang terletak pada penyelesaian uji coba Tahap 3.

Setidaknya tiga kandidat vaksin, termasuk dua yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara dan satu dari Sinovac Biotech saat ini dalam uji coba Fase 3 di luar negeri, termasuk dalam program penggunaan darurat.

Vaksin eksperimental keempat yang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan di militer Tiongkok pada Juni 2020, seperti dilansir dari Reuters. (*)