Lama Baca 3 Menit

Festival Budaya Kontemporer Inggris-China 2020 Telah Diluncurkan

11 October 2020, 21:06 WIB

Festival Budaya Kontemporer Inggris-China 2020 Telah Diluncurkan-Image-1

Festival Budaya Kontemporer Inggris-China 2020 - Image from China Daily

London, Bolong.id - Sebuah festival online yang menampilkan pertukaran budaya antara Tiongkok dan Inggris diluncurkan pada Sabtu (10/10/20) oleh British Council, organisasi internasional Inggris untuk membangun hubungan, pemahaman dan kepercayaan antara orang-orang di Inggris dan negara lain melalui seni dan budaya, pendidikan dan bahasa Inggris. Ini adalah festival online pertama yang didedikasikan untuk hubungan budaya dan kreatif Tiongkok - Inggris.

Sekitar 50 institusi budaya dari kedua negara, termasuk British Library, Science Museum, Tate Modern, dan Victoria and Albert Museum, telah menyediakan konten digital yang membentuk lebih dari 75 proyek budaya individu, yang sebagian besar dibuat selama pandemi dan ditampilkan untuk pertama kali di setiap negara.

Proyek budaya mulai dari film, musik, karya teater, sastra hingga fotografi dan desain akan dipamerkan di festival selama tiga minggu, serta topik sosial seperti tanggapan Industri Kreatif terhadap pandemi, keberlanjutan dan perubahan iklim, inklusi dan keragaman juga ditampilkan dalam program ini.

Festival Budaya Kontemporer Inggris-China 2020 Telah Diluncurkan-Image-2

Festival Budaya Kontemporer Inggris-China 2020 - Image from China Daily

Dimulai di Inggris pada 1 Oktober 2020, festival ini berfokus pada promosi karya seniman dan institusi Tiongkok selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Sejak 9 Oktober 2020, fokus program telah bergeser ke presentasi pertunjukan dan diskusi online dari Inggris di Tiongkok.

Festival ini merayakan kekuatan seni dan budaya dalam mempersatukan setiap orang, dan membantu memperkuat kolaborasi antara seniman dan institusi budaya dari Tiongkok dan Inggris, karena keduanya sedang dalam proses pemulihan dari pandemi.

"Dalam mengembangkan #ConnectedByCreativity, kami berusaha untuk mengatasi tantangan yang dihadapi seniman, institusi, dan pemirsa dalam berhubungan satu sama lain pada saat terdapat jarak fisik dan pembatasan perjalanan. Kami ingin memastikan bahwa kami dapat mendukung koneksi dan membangun kepercayaan meskipun tidak berada dalam posisi yang sama. Kesulitan terkadang dapat menumbuhkan kreativitas, dan kami merasa penting untuk menandai momen ini dalam sejarah dan berbagi seni yang telah diproduksi selama pandemi,”  ujar Rehana Mughal, Direktur Seni British Council di Tiongkok.

“Kami membuat festival online untuk memperluas jangkauan seni ini ke penonton baru dari kedua negara," tambahnya, sebagaimana dilansir dari China Daily. (*)