Lama Baca 3 Menit

Museum Istana China Bawa Pengunjung Rasakan Sensasi VR

21 October 2020, 15:07 WIB

Museum Istana China Bawa Pengunjung Rasakan Sensasi VR-Image-1

Pengunjung melihat gambar 3D peninggalan budaya dan proses konstruksi bangunan kuno di Kota Terlarang dengan kacamata VR selama Konferensi Dunia 2020 tentang Industri VR di Nanchang, Provinsi Jiangxi China Timur, 19 Oktober 2020. - Image from CGTN

Beijing, Bolong.id - Museum Istana Tiongkok yang juga dikenal sebagai Kota Terlarang kini dapat dinikmati oleh penduduk yang tinggal di lebih dari 1.000 kilometer, berkat teknologi virtual reality (VR).

Museum yang berlokasi di Beijing ini membagikan perkembangan terbaru dalam digitalisasi peninggalan budaya selama Konferensi Dunia 2020 tentang Industri VR, yang dibuka pada Senin (19/10/20) di Nanchang, Ibu Kota Provinsi Jiangxi, Tiongkok Timur.

Mengenakan kacamata VR, pengunjung konferensi dapat melihat gambar 3D relik budaya yang jelas, serta proses konstruksi bangunan kuno di Kota Terlarang.

Panitia menampilkan sembilan model cetakan 3D dari porselen Jingdezhen yang dikumpulkan dan dipajang di Museum Istana, mengacu pada Jingdezhen, yang juga dikenal sebagai Ibu Kota Porselen-nya Tiongkok.

Pengunjung juga dapat melakukan perjalanan VR ke situs penggalian arkeologi tempat porselen kuno digali.

Zhang Peipei, seorang Insinyur Museum, mengatakan bahwa teknologi VR telah banyak digunakan dalam perlindungan digital peninggalan budaya, dan pengunjung dapat melihat struktur dalam ruangan dari bangunan kuno yang tertutup untuk umum, demi melindungi relik.

"Karena Museum Istana telah berkomitmen untuk penelitian teknologi canggih dan menampilkan warisan budayanya, misi kami adalah membangun museum yang memenuhi kebutuhan zaman," kata Wang Yuegong, Wakil Kurator Museum.

Tren teknologi terbaru mempromosikan pembangunan sistem inovasi museum, membangun integrasi yang mendalam antara produksi, pengajaran dan penelitian, serta meningkatkan perlindungan, pemanfaatan dan warisan peninggalan budaya, kata Wang.

Museum ini memulai digitalisasi eksplorasi lebih dari 20 tahun yang lalu, meluncurkan tujuh produk digital sekaligus pada Juli 2019, termasuk aplikasi yang menampilkan gambar resolusi tinggi dari lukisan terkenal museum, tampilan 360 derajat dari berbagai arsitektur, permainan interaktif, video musik, dan komik.

Peran produk digital telah disorot selama pandemi COVID-19 tahun ini, karena memungkinkan penonton global untuk merasakan dan menghargai keindahan budaya Tiongkok dari rumah.

Kota Terlarang dibangun pada 1925 dan berfungsi sebagai istana kekaisaran Dinasti Ming (1368-1644) dan Qing (1644-1911) sebelum diubah menjadi museum.

Tahun ini menandai ulang tahun ke 600 istana, dan museum akan menyelenggarakan daftar kegiatan, seperti pameran dan seminar akademik, untuk memperkenalkan beberapa publikasi dan produksi film dan TV. (*)

BACA JUGA