Lama Baca 3 Menit

Sales Huawei Turun, Xiaomi Rebut Pasar di Kuartal III 2020

31 October 2020, 10:05 WIB

Sales Huawei Turun, Xiaomi Rebut Pasar di Kuartal III 2020-Image-1

Xiaomi - Image from AFP

Shanghai, Bolong.id - Pembuat smartphone Tiongkok Xiaomi Corp meraih pangsa pasar di Tiongkok dan Eropa pada kuartal III September 2020 karena dominasi saingannya, Huawei Technologies penjualannya turun karena sanksi AS.

Xiaomi menempati posisi ketiga di papan peringkat global, menjual 47,1 juta handset pada kuartal ketiga, melonjak 45% dari tahun sebelumnya, menurut firma riset pasar Canalys.

Pasar smartphone global berkontraksi 1% tahun-ke-tahun pada Juli-September 2020 dengan pengiriman turun menjadi 348 juta unit, tetapi naik 22% dari kuartal kedua yang dilanda pandemi.

Samsung Electronics Co Ltd mendapatkan kembali posisi teratas, dibantu oleh penjualan di India, di mana merek Tiongkok menderita karena ketegangan politik.

Huawei merosot ke nomor dua secara global, dan Apple, yang baru meluncurkan iPhone baru awal Oktober ini, menempati posisi keempat pada kuartal September 2020.

Namun, iPhone 11 adalah ponsel terlaris kuartal ini di Tiongkok meskipun tidak memiliki teknologi 5G, kata perusahaan riset pasar Counterpoint dalam sebuah catatan pada Kamis (29/10/20).

Waktu rilis iPhone 12 menurunkan penjualan Apple di Greater China sebesar 29% pada kuartal September 2020, kata perusahaan itu pada Kamis (29/10/20). Ini mengharapkan untuk kembali ke pertumbuhan di Tiongkok pada kuartal saat ini.

Di Tiongkok, Xiaomi adalah satu-satunya merek yang mencatat pertumbuhan, menurut Counterpoint, dengan penjualan naik 8% tahun-ke-tahun. Pasar smartphone Tiongkok secara keseluruhan terus menyusut, dengan pengiriman turun 14%.

"Xiaomi dieksekusi dengan agresi untuk menyita pengiriman dari Huawei," kata analis Canalys, Mo Jia dalam sebuah catatan pada Jumat (30/10/20). Di Eropa, pengiriman Huawei merosot seperempat sementara Xiaomi melonjak 88%, katanya.

Xiaomi mengambil risiko menetapkan target produksi yang tinggi, tetapi langkah ini terbayar ketika mampu mengisi saluran di Q3 dengan perangkat volume tinggi, seperti seri Redmi 9.”

Masa depan Huawei tidak pasti karena pembatasan yang diberlakukan pada perusahaan oleh AS membatasi pasokan chipnya.

Richard Yu, CEO bisnis konsumen Huawei, mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi dapat memproduksi jajaran chipset Kirin kelas atas mulai September 2020, sebagaimana dilansir dari Reuters. (*)