Lama Baca 3 Menit

53 Kapal Australia Isi Batu Bara Terhambat di Pelabuhan China

03 December 2020, 10:59 WIB

53 Kapal Australia Isi Batu Bara Terhambat di Pelabuhan China-Image-1

Ilustrasi - Image from Nikkei Asia

Beijing, Bolong.id - Tiongkok pembeli batu bara Australia. Berdasar data Trade Statistics, Australia, volume perdagangan pada 2018 80 juta ton. Kini merosot drastis. Pada Oktober 2020 jadi 1,53 juta ton.

Belakangan ini, media massa memberitakan kapal batu bara Australia "tinggal di pelabuhan Tiongkok", Ada 53 kapal isi batu bara senilai AUD700 juta (Rp7,9 triliun) tertambat di pelabuhan Tiongkok.

Itu menarik perhatian masyarakat Australia. Perdana Menteri Australia Morrison pada 26 November 2020 menyatakan, masalah ini "sangat rumit" dan "orang terbaik" telah dikirim untuk menyelesaikannya.

Menurutnya, hubungan kedua negara kini "tidak biasa", Australia ingin "hidup berdampingan dalam harmoni dan membangun hubungan yang positif" dengan Tiongkok. 

Morrison menyatakan, Australia "akan menentukan kebijakannya sendiri dan membela kepentingan nasional" tanpa dipengaruhi oleh negara lain.

Namun, saat Morrison "menunjukkan kebaikan" kepada Tiongkok, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Berita tentang Tiongkok membeli batu bara Indonesia, mengecewakan Australia. 

Bloomberg News melaporkan pada 27 November 2020  Tiongkok akan membeli batu bara Indonesia selama tiga tahun senilai USD1,467 miliar (sekitar CNY9,64 miliar atau Rp20,78 triliun).

Bloomberg yakin, dalam konteks memburuknya hubungan Tiongkok-Australia yang terus berlanjut, Tiongkok telah menempatkan banyak komoditas Australia dalam "daftar hitam". Tionfkok dan Indonesia menandatangani perjanjian pasokan batu bara, Australia mungkin akan terpukul lagi.

Menurut Xiao Qian, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, dari 2015 hingga 2019, ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok meningkat dari 73 juta ton menjadi 138 juta ton atau meningkat hampir 90%.

Dilansir dari 强武堂, padahal, yang lebih mengkhawatirkan Australia adalah selain Indonesia, banyak negara pengekspor batu bara juga bersaing memperebutkan pasar Tiongkok. Menurut Kantor Berita Satelit Rusia, pada paruh pertama 2020, ekspor batu bara Rusia ke Tiongkok meningkat 10% year-on-year menjadi 16,25 juta ton. Menurut data dari China Coal Resources Network, ekspor batu bara Mongolia mencapai 4,65 juta ton pada September tahun ini, meningkat 17,2% dari bulan ke bulan, di mana ekspor ke Tiongkok mencapai hampir 96%. (*)