Lama Baca 4 Menit

Bukan Dari Pasar Tradisional Wuhan, Benarkah COVID-19 Berasal dari Laboratorium di Wuhan?

02 June 2020, 21:36 WIB

Bukan Dari Pasar Tradisional Wuhan, Benarkah COVID-19 Berasal dari Laboratorium di Wuhan?-Image-1

lab - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Sejak awal virus COVID-19 merebak di kota Wuhan, pasar tradisional Wuhan dengan cepat disebut sebagai sumber munculnya virus berbahaya tersebut, lantaran pada periode awal, COVID-19 banyak menginfeksi para penjual dan pengunjung pasar tersebut. Setelah dilakukan penelitian, baru-baru ini terungkap sebuah fakta bahwa pasar tradisional Wuhan bukanlah sumber dari virus COVID-19. Lalu, dari manakah virus COVID-19 berasal? Apakah COVID-19 benar-benar senjata biologis?

Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa sumber virus COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan yang berada tidak jauh dari pasar tradisional Wuhan. Spekulasi tersebut diperkuat dengan pernyataan seorang Direktur Institut Virologi Wuhan (武汉病毒学研究所所长), Wang Yanyi (王彦义), dalam sebuah wawancara televisi bahwa penyakit yang bocor dari unit keamanannya adalah ‘fabrikasi murni’. Barulah setelah itu direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Tiongkok (中国疾病预防控制中心主任), Gao Fu (高富) mengungkap bahwa pasar tradisional Wuhan bukan sumber virus, karena tidak ada virus yang ditemukan dalam sampel hewan di pasar tersebut. Sejumlah penelitian dari Australia juga mengungkapkan bahwa virus COVID-19 tidak berasal dari infeksi zoonosis normal dan merupakan virus buatan yang disesuaikan secara unik dengan kemampuan luar biasanya dalam menginfeksi manusia.

Pekan lalu, Wang Yanyi (王彦义) mengklaim bahwa para ilmuwan di laboratoriumnya telah melakukan isolasi dan mendapatkan tiga virus coronavirus dari kelelawar hidup. Klaim tersebut terbukti salah, yang kemudian dibantah oleh pakar biosekuriti Richard Ebright, Profesor Biologi Kimia di Universitas Rutgers, New Jersey, bahwa lembaga tersebut telah menganalisis lebih dari tiga jenis coronavirus dari kelelawar hidup. Sebelumnya, seorang virologis di Institut Virologi Wuhan telah memperingatkan akan adanya ancaman virus yang mirip dengan SARS, 11 bulan sebelum wabah COVID-19 ini terjadi di kota Wuhan. Diketahui juga bahwa kasus nol ternyata merupakan seorang pekerja di laboratorium tersebut. Hal ini yang menjadi dasar teori yang mengklaim bahwa tempat itu sebagai sumber virus COVID-19. Pandemi ini kemungkinan konsekuensi dari kebocoran di laboratorium Wuhan Tiongkok dan sebagai bagian dari percobaan untuk membuktikan bahwa ilmuwan Tiongkok lebih unggul dalam mengindentifikasi ancaman virus yang muncul.

Institut Virologi Wuhan yang memiliki laboratorium dengan keamanan tertinggi di dunia dan memiliki 1500 virus mematikan telah menjadi kontroversi dunia. Inggris dan Amerika adalah dua negara yang paling getol menuduh Tionggok akan ketidaktransparannya soal COVID-19. Trump mengatakan bahwa saat ini, Washington sedang meneliti kemungkinan bahwa COVID-19 pertama kali menginfeksi manusia secara tidak sengaja, selama percobaan dengan kelelawar di laboratorium di Wuhan. Namun, Tiongkok membantah dan menyebutkan bahwa WHO tidak menemukan bukti apapun tentang hipotesis bahwa COVID-19 merupakan buatan manusia. Sementara itu, banyak pula para peneliti terkenal seperti Anthony Fauci menyatakan bahwa COVID-19 murni muncul dari alam secara natural, melansir dari laman cbsnews.com.*

Sumber: wartakota.tribunnews.com, cbsnews.com