Beyond Meat Mulai Menjual Burger Nabati di Supermarket Hema - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id – Beyond Meat, produsen daging nabati yang berbasis di California, Amerika Serikat telah menjangkau konsumen Tiongkok di supermarket untuk pertama kalinya, dengan menghantam freezer di supermarket Shanghai pada awal Juli 2020 lalu. Melalui kemitraan dengan Supermarket Hema (盒马鲜生超市), jaringan toko ritel milik Alibaba (阿里巴巴), Beyond Meat mulai menjual burger daging nabati di 50 Supermarket Hema (盒马鲜生超市) di Shanghai pada awal pekan ini.
China Daily melaporkan, untuk ekspansi lebih lanjut, produk burger nabati akan tersedia di 48 lebih Supermarket Hema (盒马鲜生超市)di Beijing dan Hangzhou mulai September 2020. Kemitraan itu berpotensi mempromosikan produk burger nabati kepada pelanggan lebih dari 200 Supermarket Hema (盒马鲜生超市) di seluruh kota Tiongkok. Nantinya pelanggan juga dapat memesan produk tersebut melalui aplikasi seluler Hema untuk pengiriman rumah, yang layanan pengirimannya hanya sekitar 30 menit.
Sejak memasuki pasar Tiongkok pada akhir April 2020 lalu, Beyond Meat memulai kemitraan perdananya di Tiongkok dengan memasok menu berbasis nabati di retail kopi, Starbucks. Kemudian pada bulan Juni 2020, Beyond Meat bermitra dengan Yum China (百胜中国), yang merupakan pemilik lokal beberapa ritel makanan cepat saji populer, dengan meluncurkan daging nabati di gerai KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell di sejumlah kota Tiongkok. Pada bulan yang sama, perusahaan itu juga bermitra dengan distributor makanan impor, Sinodis, yang memberikan akses produknya ke jaringan 4.500 ritel restoran, hotel, dan katering.
Tiongkok merupakan pasar konsumsi daging terbesar di dunia, dan dalam beberapa waktu terakhir permintaan akan protein nabati di Tiongkok telah meningkat, apalagi sejak pandemi yang mengganggu rantai pasokan daging di banyak tempat. Konsumsi protein nabati per kapita Tiongkok diperkirakan akan menjadi yang tertinggi di dunia. Pasar nabati Tiongkok juga diperkirakan akan bernilai hampir US$ 12 miliar atau setara 173,22 triliun rupiah pada tahun 2023. Hal itu merupakan peluang besar bagi produsen protein nabati, termasuk Beyond Meat.
Persaingan perusahaan lokal dan asing dalam pasar protein nabati di Tiongkok semakin ketat. Dalam beberapa bulan terakhir banyak perusahaan Tiongkok, seperti Green Monday dan Alpha Food yang berbasis di Hong Kong, serta perusahaan startup Zhenmeat dengan cepat menangkap peluang meluncurkan serangkaian produk protein nabati. Sementara itu, saingan Beyond Meat, Impossible Foods juga berupaya memanfaatkan peluang pasar protein nabati Tiongkok. (*)