Layar blackout - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Minneapolis, Bolong.id - Aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd telah mengambil sebagian besar perhatian masyarakat dunia, bahkan juga berhasil menarik perhatian banyak selebriti dan perusahaan terkenal meskipun mereka tidak turun langsung ke jalan-jalan. Kematian George dan isu rasisme di AS merupakan topik yang hangat yang sedang dibicarakan dan dikecam oleh para artis dan masyarakat dengan cara berbarengan memposting foto hitam di media sosial mereka pada hari Selasa (2/6/20) kemarin, sebagai ungkapan bahwa setiap manusia itu sama dan tidak boleh diperlakukan berbeda.
Mengutip laman USA Today, gerakan ini dimulai dari segelintir eksekutif musik bernama Jamila Thomas dan Brianna Agyemang, yang menulis di sebuah situs bahwa hari Selasa, 2 Juni 2020, akan menjadi hari di mana semua industri harus berhenti beroperasi, termasuk industri musik, untuk menentang 'rasisme dan ketidaksetaraan'. Gerakan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kematian seorang warga kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat, George Floyd, yang menjadi korban kekerasan polisi. Aksi #BlackOutTuesday menyerukan kepada semua orang untuk memposting gambar hitam ke Instagram dan platform media sosial lainnya. Melalui gerakan ini, diharapkan setiap masyarakat dapat diam sejenak dan fokus pada protes untuk menentang diskriminasi ras. Namun, karena banyak orang yang tidak mengetahui tujuan jelasnya apa, dan hanya asal memakai #BlackOutTuesday dan #BlackLivesMatter, hanya akan membuat halaman "BlackLivesMatter" sepenuhnya hitam, sehingga tidak ada penyebaran informasi yang relevan dan efektif.
Kasus kematian George Floyd sendiri membuat seluruh dunia gempar, karena dari situ dapat terlihat adanya perbedaan perlakuan atas ras kulit putih dan kulit hitam. Lorry Liao, seorang penulis Taiwan, dalam tulisannya, mengajak kita semua memikirkan dan merenungkan hidup kita kembali. Sebagai orang Asia, sudahkah kita berlaku adil dan tidak mem-bully orang lain? Ia juga menekankan agar kita mengingat bahwa, ketika pandemi COVID-19 pertama muncul, banyak orang barat sempat mengintimidasi orang Asia yang tidak bersalah, menuduh mereka sebagai penyebab virus. Ia berharap bahwa setelah kejadian ini, orang-orang akan lebih peka dan dunia akan menjadi lebih baik. Tidak hanya #BlackLivesMatter, tetapi juga "All Lives Matter".
Advertisement