Lama Baca 3 Menit

Dugaan Monopoli, China Denda Perusahaan Pengiriman Makanan Online Rp7,6 T

09 October 2021, 12:59 WIB

Dugaan Monopoli, China Denda Perusahaan Pengiriman Makanan Online Rp7,6 T-Image-1

Ilustrasi Meituan China - Image from pandaily

Bolong.id - Pengawas pasar utama Tiongkok pada hari Jumat mendenda raksasa internet Meituan 3,442 miliar yuan (sekitar Rp7,5 triliun) karena menunjukkan terlalu banyak kecenderungan monopolistik dan memerintahkan perusahaan untuk memperbaiki secara komprehensif operasinya.

Denda tersebut setara dengan sekitar 3 persen dari total pendapatan penjualan domestik Meituan sebesar 114,7 miliar yuan (sekitar Rp253,8 triliun) pada 2020, menurut Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) Tiongkok dalam sebuah pernyataan online.

Dilansir dari Sina pada Sabtu (9/10/2021), pengawas pasar Tiongkok mulai menyelidiki kasus ini pada April tahun ini, dan menemukan bahwa, sejak 2018, Meituan telah menyalahgunakan posisi pasarnya dalam layanan pengiriman makanan domestik, memaksa pedagang untuk menandatangani perjanjian kerja sama eksklusif. 

Perusahaan juga ditemukan telah mengambil beberapa tindakan hukuman, termasuk membebankan deposit pedagang dan menggunakan taktik teknologi yang melibatkan data dan algoritme, menekan pedagang tersebut untuk "memilih satu dari dua" untuk mengecualikan pesaing dan membatasi persaingan pasar.

Perilaku tersebut telah melemahkan dinamika inovatif dan vitalitas platform, dan merugikan kepentingan pedagang dan konsumen platform, kata SAMR.

Pengawas pasar telah memerintahkan Meituan untuk menghentikan kegiatan ilegal, mengembalikan hampir 1,29 miliar yuan (sekitar Rp2,8 triliun) dalam bentuk deposito yang dibayarkan oleh pedagang untuk bekerja sama secara eksklusif dengan platform pemesanan dan pengiriman makanan perusahaan.

Meituan juga telah diperintahkan untuk memperbaiki kesalahannya secara komprehensif, termasuk meningkatkan mekanisme pengisian komisi dan aturan algoritme, menjaga kepentingan sah bisnis katering kecil dan menengah di platform, dan memperkuat perlindungan hak dan kepentingan sah pengiriman. personil.

Perusahaan harus menyerahkan laporan tentang perbaikan dalam praktiknya selama tiga tahun ke depan dan mencapai pembangunan yang teratur, inovatif, sehat dan berkelanjutan, menurut SAMR. (*)


Informasi Seputar Tiongkok