Shoppers in Beijing - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Penyebaran wabah virus corona di Tiongkok telah berujung pada terbatasnya akses para konsumen untuk melakukan kegiatan konsumsi di pasar perdagangan Tiongkok. Buktinya, penjualan ritel barang-barang konsumsi Tiongkok, yang adalah indikator utama pertumbuhan konsumsi, dikatakan sekarang ini sudah menurun drastis hingga 19% pada kuartal pertama tahun 2020. Untuk meningkatkan konsumsi masyarakat lagi, Beijing meluncurkan event belanja yang berlangsung sejak hari Sabtu (6/6/2020) kemarin hingga pada akhir periode liburan Hari Nasional Tiongkok, yang jatuh pada bulan Oktober 2020 nanti. Pada acara tersebut, pemerintah Beijing diperkirakan akan membagi-bagikan voucher sebesar 12,2 miliar yuan atau sekitar Rp 24 triliun kepada masyarakat, melansir dari laman CGTN.
Peluncuran event atau acara ini diselenggarakan bersama oleh China Media Group (CMG) yang dikelola oleh pemerintah kota Beijing. Gelombang pertama dari tiga juta paket voucher tersebut dikeluarkan pada hari Sabtu (6/6/2020) kemarin, melalui perusahaan e-commerce besar Tiongkok, JD.com. Setiap paket berisi tiga kupon senilai 60 yuan atau sekitar Rp 119 ribu, yang masa berlakunya itu 14 hari dan dapat digunakan untuk sektor-sektor seperti katering dan travelling.
Otoritas Tiongkok merilis kebijakan baru ini pada awal Maret 2020 lalu untuk meningkatkan pengeluaran konsumen dan meningkatkan potensi pasar domestik. Lebih dari 50 kota di Tiongkok telah meluncurkan voucher senilai miliaran yuan, yang digunakan pada toko offline di berbagai sektor lainnya. Mulai tanggal 19 April 2020, pemerintah mengeluarkan voucher senilai 500 juta yuan atau setara dengan Rp 993 miliar di Wuhan, kota yang pertama kali terjangkit virus corona di Tiongkok.
Pemerintah kota Shanghai juga telah meluncurkan acara Double Five Shopping Festival, yang dimulai sejak 4 Mei 2020 lalu, dan akan berlangsung hingga akhir Juni 2020. Selain itu, raksasa e-commerce seperti Alibaba dan Pinduoduo juga telah didorong untuk memberikan dukungan kepada penjual ritel dan merek utama guna acara promosi berskala besar yang meliputi diskon, pembelian grup, dan live streaming.
Bank investasi terbesar di Tiongkok, Citic Securities memperkirakan bahwa program voucher yang dikelola pemerintah lokal diperkirakan akan mencapai sebesar 34,9 miliar yuan atau Rp 69 triliun pada bulan Maret 2020 saja. Dengan demikian akan meningkatkan konsumsi sebesar 62,9 miliar yuan (sekitar Rp 125 triliun) atau 1,8 kali lipat dari nilai voucher.
Advertisement