Jejak kaki Dinosaurus di Zhucheng - Image from globaltimes.cn
Bolong.id - Jejak kaki dinosaurus besar baru-baru ini ditemukan di Zhucheng, Provinsi Shandong, Tiongkok Timur. Sebuah kota di Tiongkok yang kaya dengan fosil dinosaurus yang melimpah.
Dilansir dari 新华网 pada Minggu (27/3/2022), ditemukan selama studi lapangan peneliti di musim semi baru ini untuk sisa-sisa fosil utama lokal, fosil jejak diidentifikasi sebagai milik Sauropoda yang merupakan dinosaurus herbivora berkaki empat besar dan Theropoda, dinosaurus karnivora bipedal.
Bersamaan dengan jejak kaki, juga ditemukan fosil berbentuk riak air yang sangat lengkap. Menurut peneliti, itu mengungkapkan bahwa tempat itu dulunya adalah danau yang dangkal.
"Pentingnya penemuan jejak kaki adalah penemuan yang lebih besar," Zhu Maoyan, seorang ahli paleontolog. Kedua jenis fosil yang ditemukan di Zhucheng ini sangat langka di Tiongkok.
"Dalam beberapa kasus, akan ada fosil kerangka yang ditemukan setelah jejak kaki diidentifikasi. Lapisan yang terkait dengan penemuan itu juga berharga untuk menganalisis periode waktu, lingkungan, dan sebagainya."
Lapisan geologis situs tersebut telah diidentifikasi sebelumnya oleh para peneliti sebagai berasal dari zaman Kapur awal.
Menurut penjelasan dari Chen Shuqing, kepala penelitian ilmiah dan departemen sains populer dari pusat penelitian budaya dinosaurus setempat, sejumlah situs fosil dinosaurus telah ditemukan pada tahun 2022 di Zhucheng, membuktikan bahwa lokasi tersebut pernah menyediakan vegetasi yang lebat dan danau yang melimpah untuk dinosaurus di era Mesozoikum.
Para peneliti fosil dan jejak kaki dinosaurus di Zhucheng - Image from qq.com
Kota Zhucheng telah lama dijuluki "Kota Naga" karena sumber daya dinosaurusnya yang berharga. Sejak tahun 1960-an, lebih dari 30 situs fosil dinosaurus, dengan luas total hampir 1.000 kilometer persegi, telah ditemukan di kota ini.
Lebih dari 25.000 fosil dinosaurus telah ditemukan di kota ini. Salah satu penemuan dinosaurus kota yang paling besar adalah fosil spesies hadrosaurus terbesar di dunia dengan panjang tubuh 16,6 meter dan tinggi 9 meter."Sumber daya paleontologi yang melimpah sangat berharga. Mereka harus dilestarikan untuk penelitian. Misalnya, peneliti dapat membuat replikasi jejak kaki yang ditemukan untuk mempelajari lebih lanjut hal-hal seperti migrasi dan distribusi makhluk tersebut," kata Zhu.
"Juga, sumber daya tersebut dapat digunakan dalam pendidikan publik dan pariwisata."(*)
Advertisement