Lama Baca 4 Menit

Dewan Pengawas Dana Abadi SWF Indonesia Sudah Ditentukan, Siapa Saja?

22 January 2021, 07:02 WIB

Dewan Pengawas Dana Abadi SWF Indonesia Sudah Ditentukan, Siapa Saja?-Image-1

Dewan Pengawas Dana Abadi SWF Indonesia Sudah Ditentukan, Siapa Saja? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Dewan Pengawas (Dewas) yang akan menjadi pimpinan di lembaga anyar pemerintah di sektor keuangan, Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF (Sovereign Wealth Fund) akhirnya terungkap.

Dewas SWF sesuai aturan terdiri dari 2 orang Menteri yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta 3 perwakilan professional.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) merupakan amanat Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker). Secara struktur kelembagaan, SWF atau Lembaga Pengelola Investasi ini akan terdiri atas Dewan Pengawas dan Dewan Direktur. "Dewan Pengawas terdiri dari menteri dan unsur profesional yang diangkat oleh Presiden," ujar Puan.

Terdapat tiga orang yang ditunjuk sebagai Dewas ini, yaitu Yozua Makes, Darwin Cyril Noerhadi, dan Haryanto Sahari. Ketiga nama ini akan mengawasi para Dewan Direktur SWF.

"Tiga nama itu yang dipilih Presiden sebagai calon Dewas Independen LPI. Maka sesuai dengan aturan dan mekanisme bahwa Presiden berkirim surat untuk melakukan rapat konsultasi dengan DPR. Sehingga hari ini kami menerima Pansel beserta tiga orang calon anggota Dewas Independen itu," pungkas Puan.

Yozua Makes adalah seorang pengacara sukses yang sudah eksis selama 30 tahun di bidang Corporate Finance. Ia juga pengusaha yang membangun brand Plataran (Bisnis Perhotelan) pada 2009.

Sementara Darwin Cyril Noerhadi yang merupakan Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia. Ia juga Komisaris di RS Hermina. Sebelumnya, Ia juga menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia - Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.

Ada pula Haryanto Sahari, Komisaris Independen Bank Permata. Saat ini, Haryanto Sahari menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011, Anggota Komite Audit di Universitas Indonesia sejak November 2016 dan PT Unilever Tbk sejak Oktober 2016.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan menyiapkan modal awal sekitar Rp15 triliun hingga Rp75 triliun untuk membentuk LPI atau SWF. Lembaga itu dinilai akan mampu menarik investasi yang masuk sekitar Rp225 triliun atau tiga kali lipat dari modal awal. (*)