Presiden Tanzania John Magufuli - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Dar es Salaam, Bolong.id - Presiden Tanzania John Magufuli pada hari Jumat (8/1/2021) meminta Tiongkok untuk mengampuni beberapa utang negara Afrika Timur, termasuk yang terjadi 50 tahun lalu untuk pembangunan kereta api ke negara tetangga Zambia.
Pemimpin Tanzania pernah mengajukan permintaan yang sama kepada kreditor lainnya. Pada April lalu, dia meminta pemberi pinjaman internasional seperti Bank Dunia untuk membatalkan utang kepada negara-negara Afrika, demi memberi mereka ruang fiskal untuk memerangi virus corona, dilansir dari Reuters, Sabtu (9/1/2021).
Magufuli mengatakan dia telah menyampaikan permintaan untuk mengunjungi Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, saat keduanya menyaksikan penandatanganan kesepakatan untuk pembangunan jalur rel sepanjang 341 km oleh dua perusahaan Tiongkok.
"Dia akan menyampaikan permintaan kami ke Tiongkok sehingga mereka dapat melihat bagaimana mereka dapat memaafkan utang kami karena menurut undang-undang konsesi mereka, sangat sulit untuk menghapus utang," kata Presiden.
Namun, Presiden tersebut tidak mengatakan jumlah total pinjaman yang ingin dihapuskan oleh Tiongkok.
Tanzania menghabiskan 700 miliar shilling (sekitar Rp4,26 triliun) setiap bulannya untuk membayar utangnya, dengan hampir 200 miliar shilling (sekitar Rp1,21 triliun) disalurkan ke Bank Dunia, kata Magufuli tahun lalu.
Magufuli, yang terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun kedua pada Oktober lalu, sedang membangun beberapa proyek infrastruktur. Tiongkok adalah mitra ekonomi dekat Tanzania dan Magufuli meminta pemerintah Tiongkok untuk mempertimbangkan mendanai pembangunan sebagian rel modern baru yang telah direncanakan. (*)
Advertisement