Lama Baca 2 Menit

Tahun 2020, 70% Warga China Bayar via Seluler

16 January 2021, 14:01 WIB



Tahun 2020, 70% Warga China Bayar via Seluler-Image-1

Payment - Image from Xinhuanet



Beijing, Bolong.id - Pada tahun 2020, sekitar 74 persen orang Tiongkok menggunakan pembayaran seluler setiap hari. Demikian menurut laporan survei dari Payment & Clearing Association of China (PCAC).

Laporan tersebut menemukan bahwa orang Tiongkok cenderung melakukan pembayaran seluler dengan jumlah kecil tahun 2020 lalu, menyebutkan bahwa 38,4 persen orang membayar kurang dari 100 yuan (sekitar Rp218 ribu) per transaksi melalui pembayaran seluler, jumlah ini 23,3 persen lebih tinggi dari 2019, dan 16,4 persen orang membayar antara 500 - 1.000 yuan (sekitar Rp1-2,18 juta) per transaksi melalui pembayaran seluler, ini 18,9 persen lebih rendah dari 2019.

“Pertumbuhan jumlah pembayaran ini, terutama di toko, transportasi umum, supermarket, dan tempat lain yang terkait erat dengan kehidupan warga, merupakan tanda bahwa pembayaran seluler memainkan peran yang semakin penting dalam menawarkan kenyamanan kepada pengguna dan meningkatkan konsumsi,” kata Dong Ximiao, kepala peneliti di Merchants Union Consumer Finance Co Ltd, dilansir dari en.people.cn, Sabtu (16/1/2021).

Sementara itu, Sun Zhanping, wakil eksekutif UnionPay, mengatakan bahwa semakin populernya pembayaran seluler menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam pembangunan infrastruktur pembayaran seluler.

Tahun lalu, melakukan pembayaran melalui pemindaian kode QR adalah cara paling populer untuk membayar barang dan layanan.

Di sisi lain, sekitar 63,4 persen orang khawatir tentang keamanan pembayaran seluler, mencatat bahwa risiko keamanan seperti kebocoran informasi pribadi, kode QR palsu, dan peretas yang dapat mengakses akun pembayaran mereka dan mengambil uang mereka adalah masalah utama.