Siswa Mengantri untuk Mengambil Makanan - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Tanggal 3 April 2020 adalah hari kesepuluh dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar di 472 sekolah, di Provinsi Shanxi. 250 ribu siswa SMA kelas tiga secara bertahap beradaptasi dengan kehidupan sekolah yang "tertutup" ini.
Kepala Sekolah Menengah 19 Taiyuan, Zhang Daijun, menjelaskan bahwa sebelum dimulainya kembali kelas, 36 guru, staf administrasi, dan 13 staf logistik sekolah kesehatan Taiyuan semuanya telah lulus tes asam nukleat dan mulai bersiap untuk kembali ke sekolah. Sekolah dilengkapi dengan fasilitas pembersih tangan dan disinfektan di asrama, kantin, bangunan pengajaran, dll. Satu masker sekali pakai didistribusikan kepada siswa setiap harinya, dan dilakukan pula disinfektan menyeluruh sebanyak dua kali.
Saat makan siang, guru dan siswa makan secara bergiliran. Di kantin, mereka harus menjaga jarak, berbaris untuk mengambil makanan, dan mengikuti peraturan makan per orang per satu meja dengan jarak 2 meter. Wakil kepala sekolah menengah 19 Taiyuan Liu Hongjin, mengatakan bahwa sebelumnya, sekolah telah melakukan survei terhadap tingkat kepuasan kantin. Sekolah kemudian menyesuaikan makanan sesuai dengan selera siswa, menurut hasil survei yang didapatkan tersebut. Pada saat yang sama, juga menyiapkan makanan dua kali sehari untuk memastikan bahwa semua siswa dapat menikmati makanan hangat.
Asrama diubah dari isi enam orang per kamar, menjadi tiga orang per kamar, dengan tempat tidur siswa yang dipisah. Setiap hari, selama jam pelajaran, semua kamar diwajibkan untuk membuka jendela yang berfungsi sebagai ventilasi. "Para siswa tidak memiliki pengalaman hidup seperti kami yang sudah lebih tua. Sekolah telah secara khusus mengatur tutor hidup, yang masing-masing bertanggung jawab untuk mengajar 6 siswa. Asrama guru diselingi di antara asrama siswa, dengan begitu dapat secara efektif memeriksa asrama dan mengecek suhu sebanyak tiga kali sehari, serta mudah bagi siswa untuk menemukan guru secara tepat waktu," kata Liu Hongjin.
Guo Xin, salah satu guru di sana, mengatakan bahwa pada saat yang sama, ia juga akan membantu siswa yang tidak dapat mengikuti sistem asrama untuk melakukan konseling psikologis, sehingga mereka dapat berintegrasi ke dalam kehidupan di luar sesegera mungkin. Zhang Daijun mengatakan, bahwa ia berharap, melalui kehidupan sekolah yang "tertutup", para guru diharapkan dapat dilatih untuk memahami siswa dengan lebih baik. Hal ini juga akan mendidik siswa agar tidak hanya belajar pengetahuan dan budaya saja, tetapi juga untuk menumbuhkan perasaan cinta akan keluarga, bela negara, dan semangat untuk bertanggung jawab.
Situasi Pembelajaran di Kelas - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami