VPN - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Dalam sepekan terakhir, banyak masyarakat Hong Kong (香港) yang memilih mengunduh VPN (Virtual Private Network) pada sejumlah gadget mereka. Aksi ini berlangsung tak lama setelah pemerintah pusat Tiongkok mengumumkan rencana pembuatan Undang-undang Keamanan Nasional untuk kota ini pada pekan lalu.
Atlas VPN, misalnya. Salah satu provider VPN di Hong Kong ini mengatakan, instalasinya melonjak lebih dari enam kali lipat pada hari Kamis, (21/05) lalu, ketika Beijing mengungkapkan usulan Undang-undang Keamanan Nasional. "Instalasi terus meningkat tiga kali lipat pada hari berikutnya, kemudian bertambah hingga 150 kali lipat hanya dalam waktu tiga hari pada Minggu, 24 Mei 2020," ujar sumber di Atlas VPN. Serupa dengan Atlas, NordVPN, perusahaan provider lainnya juga melaporkan lonjakan permintaan informasi tentang layanannya pada akhir pekan lalu.
Menurut Google Trends, kata kunci "VPN" menjadi kata kunci paling banyak dicari di Google selama beberapa hari terakhir. Pengguna baru tampaknya memiliki kekhawatiran tentang potensi peningkatan pengawasan dan pembatasan online pada undang-undang yang diusulkan.
Seperti diketahui, penggunaan VPN memungkinkan penggunanya untuk menutupi keaslian dari internet traffic mereka serta mempersulit penjahat atau pemerintah untuk "menguping" aktivitas di dalam dunia maya. Meskipun, jika ditilik lebih jauh, provider VPN sendiri masih memiliki akses penuh terhadap pelanggannya di saat pengguna sedang online. Beberapa provider bahkan mengatakan, bahwa mereka memberikan data pribadi ke server milik Tiongkok. Selain itu, jika pengguna sudah memberikan informasi pribadi ke aplikasi atau situs apapun, maka identitas akan dikenali dan aktivitas saat melakukan aktivitas online dapat dilacak. Wah...
Penulis : Oki
Sumber: abacusnews.com
Advertisement
