Lama Baca 4 Menit

Ini Dia Argumen Baru Huawei, Dalam Melawan Ekstradisi Amerika Serikat di Pengadilan Kanada

16 June 2020, 13:36 WIB

Ini Dia Argumen Baru Huawei, Dalam Melawan Ekstradisi Amerika Serikat di Pengadilan Kanada-Image-1

Kepala Bagian Keuangan Huawei, Meng Wanzhou - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Vancouver, Bolong.id  - Dokumen pengadilan yang dirilis pada hari Senin (15/6/2020) kemarin, menunjukkan bahwa kepala Bagian Keuangan Huawei (华为), Meng Wanzhou (孟晚舟), mengajukan sebuah argumen baru di pengadilan Kanada, dalam upayanya untuk melawan ekstradisi ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan penipuan bank. Pengacara Meng, mengklaim bahwa kasus yang diajukan AS ke Kanada itu, "sangat penuh dengan kesalahan yang disengaja" sehingga melanggar hak-hak Meng Wanzhou (孟晚舟).

Meng, 48 tahun, ditahan di Vancouver pada tanggal 1 Desember 2018, atas permintaan Amerika Serikat, di mana ia didakwa melakukan penipuan bank dan dituduh memberikan informasi yang salah kepada HSBC Holdings Plc, tentang bisnis Huawei Technologies Co Ltd (华为技术有限公司) di Iran. Bulan lalu, pengadilan Kanada mengizinkan kasus ekstradisi tersebut untuk dilanjutkan, menolak pembelaan bahwa tuduhan AS terhadap Meng tidaklah melanggar hukum di Kanada. Meng Wanzhou (孟晚舟), yang merupakan putri dari seorang miliarder pendiri Huawei (华为), Ren Zhengfei (任正非), mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan kini tengah berjuang melawan putusan tersebut.

Presentasi PowerPoint yang diberikan Meng kepada seorang bankir HSBC di Hong Kong, pada 2013, telah dikutip sebagai bukti kunci. Dalam presentasi itu, Meng mengatakan bahwa Skycom Tech Co Ltd, sebuah perusahaan yang beroperasi di Iran, adalah "mitra bisnis Huawei (华为)", sedangkan AS menggambarkannya sebagai anak perusahaan Huawei (华为) yang tidak resmi. Pengacara Meng Wanzhou (孟晚舟) berargumen bahwa jaksa menghilangkan pengungkapan penting yang dibuat Meng dalam presentasinya mengenai operasi bisnis Huawei (华为), yang sedang berlangsung di Iran, dan bahwa Skycom memanglah bekerja sama dengan Huawei (华为) dalam penjualan dan penyediaan layanannya di Iran. Pengacara Meng mengatakan bahwa, ringkasan PowerPoint AS yang dipresentasikan itu "menyesatkan secara material".

Pengacara Meng juga menunjukkan bahwa dikatakan dalam kasus ini, hanya karyawan "junior" HSBC yang mengetahui hubungan antara Huawei (华为) dan Skycom. Pengacara Meng mengatakan bahwa hal ini tidak masuk akal jika manajemen senior HSBC tidak mengetahui hubungan tersebut, mengingat Huawei (华为) adalah salah satu klien terbesar HSBC. Sementara itu, pengacara Meng juga mengungkapkan bahwa fasilitas kredit $ 900 juta, atau  yang setara dengan Rp 12,7 triliun, yang AS katakan telah HSBC berikan kepada Huawei (华为), tidaklah benar. Sebaliknya, Huawei (华为) kini berada dalam penetapan kredit sebesar $ 1,6 miliar atau sekitar Rp 22,6 triliun rupiah, dengan 26 bank, total kontribusi HSBC terbatas hanya $ 80 juta atau setara dengan Rp 1,13 triliun rupiah. Selain itu, fasilitas kredit tersebut sama sekali tidak pernah ditarik oleh Huawei (华为), dan dibatalkan pada bulan Juni 2017.

Asisten Kepala Pengadilan, Heather Holmes dari Mahkamah Agung British Columbia, mengatakan dalam sebuah konferensi kasus pada hari Senin (15/6/2020), bahwa ia ingin sepenuhnya menyelidiki tentang kasus AS, sebelum beralih ke klaim Meng bahwa hak-haknya telah dilanggar ketika ia ditangkap.