Lama Baca 3 Menit

Data Pengguna LINE Bocor, Media Jepang Tekan Perusahaan China-Korea

18 March 2021, 09:44 WIB

Data Pengguna LINE Bocor, Media Jepang Tekan Perusahaan China-Korea-Image-1

Logo Line - Image from Bloomberg

Bolong.id - Kebocoran Data Pengguna LINE, aplikasi chatting terpopuler di Jepang menaarik perhatian luas media negara itu pada Selasa (17/3). Media Jepang mengklaim perusahaan Tiongkok mendapat infromasi pribadi pengguna LINE, media juga mengklaim bahwa data pengguna LINE disimpan di server di Korea Selatan.

Menurut laporan Asahi Shimbun pada Rabu (17/3/2021), LINE melakukan outsourcing pekerjaan pengembangan seperti kecerdasan buatan dan operasi sistem ke sebuah perusahaan yang berlokasi di Shanghai. 

Empat karyawan perusahaan dapat mengakses nama pengguna LINE, nomor telepon, email, dan informasi lainnya selama proses pengembangan sistem. Status ini dimulai pada Agustus 2018. LINE membatasi hak akses keempat karyawan Tiongkok ini pada Februari tahun ini. 

Survei LINE menunjukkan bahwa karyawan Tiongkok telah mengakses informasi pribadi pengguna setidaknya 32 kali, tetapi "saat ini tidak ada catatan akses terlarang yang ditemukan."

Asahi Shimbun juga melaporkan pada Rabu (17/3/2021) bahwa semua data seperti gambar, video, dan rekaman obrolan yang dikirim antara pengguna LINE disimpan di server di Korea Selatan. Karyawan cabang LINE Korea "LINE plus" memiliki akses ke data.

Menurut laporan tersebut, "Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi" Jepang menetapkan bahwa transfer atau akses informasi pribadi di luar negeri harus mendapatkan persetujuan pengguna. Namun, LINE tidak secara memadai menjelaskan situasi saat ini, dan dikritik karena dianggap memberikan respons buruk.

Ketika mengacu pada alasan bisnis outsourcing ke sebuah perusahaan Tiongkok, LINE menjelaskan karena Jepang tidak memiliki cukup SDM, biaya yang tinggi dan masalah lainnya di Jepang. 

Mengenai penyimpanan data pengguna di server di Korea Selatan, perusahaan mengatakan Korea Selatan lebih menguntungkan dalam hal membangun server dan biaya. (*)