Lama Baca 7 Menit

Ngeri, Inilah 10 Realita Kejam yang Harus Dihadapi Tiongkok Saat Ini!

06 June 2020, 20:33 WIB

Ngeri, Inilah 10 Realita Kejam yang Harus Dihadapi Tiongkok Saat Ini!-Image-1

Wang Lifen (王利芬) - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Sekarang, Tiongkok tengah dihadapkan dengan berbagai permasalahan, di mana mereka harus berhati-hati agar menghindari kesalahan saat mengambil keputusan. Di era persaingan global yang sengit seperti sekarang ini, begitu salah mengambil langkah, akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Wang Lifen (王利芬), seorang pendiri dan CEO dari youmi.cn (优米网), yang juga pernah menjabat sebagai direktur dan reporter di CCTV, stasiun televisi milik pemerintah Tiongkok, membagikan sepuluh realitas kejam yang harus dihadapi oleh Tiongkok saat ini. Kira-kira apa saja ya? Simak sampai akhir yuk, Rekan Bolong!

Pertama, hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok adalah kunci dan inti dari semua hubungan global. Tiongkok memiliki sepuluh ribu alasan untuk membuktikan betapa pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan AS, sementara Tiongkok tidak memiliki keuntungan kalau berkonflik dengan AS. Bukan karena Tiongkok takut terhadap AS, tetapi AS tidak patut untuk dilawan.

Kedua, Tiongkok sekarang ini terbukti dapat memberikan pengaruh kepada dunia, tetapi tidak bisa mengendalikannya. Saat ini, hanya AS yang dapat mengendalikan dunia, ini merupakan fakta yang harus orang Tiongkok terima. Ada banyak negara yang bisa mempengaruhi dunia, dan pengaruh seperti ini memiliki batas waktu tertentu. Seseorang dapat memengaruhi orang lain, namun pada saat yang sama orang lain juga memengaruhi orang tersebut. Segala sesuatu di dunia ini memang saling memengaruhi, jadi kita harus menghindari rasa superioritas yang hanya akan berujung pada kepercayaan diri yang membutakan. 

Ketiga, "Model atau Cara Tiongkok" hanya berlaku di Tiongkok, karena negara lain tidak memiliki sejarah yang sama dengan Tiongkok. Model pengembangan negara Tiongkok saat ini adalah model yang dikombinasikan dengan kondisi nasional Tiongkok. Karena itu, jangan mencoba untuk menggunakan "Model atau Cara Tiongkok”, yang mungkin tidak akan diterima orang lain.

Keempat, jangan bicara tentang perang dengan enteng. 40 tahun yang lalu, jika Tiongkok mengatakan bahwa mereka tidak takut perang, itu merupakan sebuah motivasi karena Tiongkok masih miskin. Namun, jika sekarang orang Tiongkok mengatakan "tidak takut perang", itu hanyalah gertakan semata. Tiongkok sudah "cukup" kaya, kota besar Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen sudah bisa dibandingkan dengan kota besar mana pun di dunia. Tetapi kita juga harus mengingat pepatah yang mengatakan, "Roma tidak dibangun dalam sehari, tetapi kehancuran Roma dapat dicapai dalam sekejap". AS ingin membuat tentara yang paling kuat di dunia, tujuannya adalah untuk tidak pernah membiarkan perang terjadi di negaranya. Sementara Tiongkok saat ini tidak memiliki kemampuan tersebut. Jika Tiongkok berperang, perang pasti terjadi malah di wilayahnya sendiri.

Kelima, Tiongkok selamanya adalah negara berkembang, dan lingkaran pertemanan Tiongkok pun selamanya di dunia ketiga. Perlu diingat bahwa negara-negara maju di Barat selalu memiliki "rasa superioritas" di mata mereka. Negara Barat akan selalu memandang rendah nilai-nilai Tiongkok, dan selalu berpikir bahwa Tiongkok "terbelakang". Di mata mereka, akan selalu ada "perbedaan antara Timur dan Barat". Hubungan antara Tiongkok dengan negara Barat hanyalah hubungan bisnis, tidak akan bisa menjadi teman sejati.

Ngeri, Inilah 10 Realita Kejam yang Harus Dihadapi Tiongkok Saat Ini!-Image-2

Wang Lifen (王利芬) - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Keenam, jangan menjanjikan apa pun kepada dunia, dan jangan menggunakan uang untuk membeli status dan berjanji untuk menjadi pemimpin dunia. Para pemimpin sejati tidak mau mempromosikan dirinya sendiri, tetapi ketika nanti ada permasalahan, akan diminta untuk memimpin oleh semua orang. Jika mau menjadi pemimpin dunia, maka banyak yang harus dikorbankan.

Ketujuh, Tiongkok sudah tidak bisa kembali ke masa lampau. Waktu tidak akan kembali lagi, tidak mungkin untuk menghentikan permainan yang sudah berjalan karena takut akan risiko di masa depan. Sejak pintu negara Tiongkok dibuka, pintu negara harus dibuka lebih lebar lagi sekarang, harus melangkah lebih jauh lagi, tidak bisa memilih jalan untuk kembali.

Kedelapan, Tiongkok seharusnya tidak "kecanduan percepatan/progres" untuk mengejar "hal dengan cepat, murah, dan berkualitas baik". Tiongkok tidak boleh terbiasa melakukan “lompatan jauh ke depan” tanpa melakukan langkah kecil terlebih dahulu, dan tidak boleh memamerkan “keberhasilan di masa sulit”, karena itu bukanlah keahlian, tapi keberuntungan semata. 

Kesembilan, jika kalian dapat melampaui orang lain hari ini, besok orang lain dapat melampaui kalian. Melampaui yang kuat bukan berarti membuktikan kekuatan kita,  tetapi membiarkan masyarakat menikmati manfaat dari menjadi yang terkuat. Faktanya, orang yang pintar biasanya bersedia menjadi pengikut, bukan menjadi penindas. 

Terakhir, semua teman yang dibeli dengan uang tidaklah dapat diandalkan. Siapa musuh kita? Siapa teman kita? Ini adalah masalah utama dari manusia. Teman sejati adalah orang yang sering bertengkar terang-terangan. Ketika kalian menggunakan uang untuk membeli orang lain, kalian akan dimanfaatkan oleh orang lain. Negara yang kuat sebenarnya tidak tertarik oleh uang, tetapi tertarik kepada kepercayaan, nilai-nilai yang baik, dan filosofi politik yang membuat warganya merasa damai dan patuh.

Realita yang seringkali terjadi biasanya tidaklah sesuai harapan kita, bahkan seringkali kejam. Namun, seringkali bukan karena kekejaman dari realita tersebut yang membuat orang tidak berani menghadapinya, tetapi karena kurangnya kepercayaan diri dan pandangan yang salah akan realita yang terjadi tersebut.