
Bolong.id - Kementerian Pertahanan sedang mempelajari proposal untuk mengakuisisi 42 pesawat tempur Chengdu J-10C dari Tiongkok, yang menandakan salah satu perubahan paling penting dalam pengadaan militer Indonesia.
Melansir berbagai sumber, Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa mereka sedang aktif mengevaluasi proposal untuk mengakuisisi 42 pesawat tempur multiperan Chengdu J-10C generasi keempat setengah dari Tiongkok.
Kepala Biro Penerangan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang menyatakan bahwa akuisisi tersebut masih dalam tahap peninjauan oleh TNI-AU.

“Saat ini, J-10 memang sedang dikaji oleh TNI AU karena kami menginginkan platform persenjataan yang benar-benar terbaik dan mampu mendukung implementasi kebijakan saat ini,” tegasnya di Jakarta.
Ia menekankan bahwa setiap platform yang dipertimbangkan harus mewakili opsi terbaik yang tersedia untuk menjamin kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia dalam jangka panjang.
Keunggulan J10c Tiongkok
Keunggulan utama Chengdu J-10C adalah radar AESA modern yang memberikan kemampuan deteksi dan pelacakan superior, kelincahan tinggi berkat desain sayap delta-canard, sistem peperangan elektronik canggih.
Jet ini mampu beroperasi dalam jaringan tempur terintegrasi (combat networking), di mana unit udara, darat, dan laut dapat saling berbagi informasi secara real-time-suatu keunggulan penting dalam peperangan modern.

Selain itu harga yang lebih terjangkau dibandingkan jet tempur Barat, menjadikannya pilihan menarik bagi negara berkembang yang ingin memodernisasi pertahanan udara secara efisien dan mampu bersaing dalam pertempuran jarak jauh dan dekat.
Tiongkok juga berhasil mengembangkan sistem kendali terbang digital fly-by-wire dengan empat tingkat redundansi, konfigurasi aerodinamika canggih, serta mesin turbofan berperforma tinggi. Semua elemen ini dirancang dalam sistem produksi berbasis digital dan material canggih seperti komposit dan titanium.
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
