Lama Baca 3 Menit

Ekspatriat di China Tidak Ikut Mudik saat Imlek

28 January 2023, 08:00 WIB

Ekspatriat di China Tidak Ikut Mudik saat Imlek-Image-1
Tommy Coleman berkebangsaan AS ikut serta dalam tarian bambu tradisional bersama penduduk setempat di Desa Maona di Wuzhishan, provinsi Hainan, Tiongkok Selatan

Beijing, Bolong.id - Tiongkok dihuni banyak orang asing. Baik pekerja, pelajar atau mahasiswa. Mereka tidak mudik saat Imlek 2023.

Dilansir China Daily 27/01/2022, Muhammad Faisal (29) dari Pakistan sudah 10 tahun tinggal di Tiongkok. Ia pegawai kereta api di Provinsi Gansu. Tugasnya sehari-hari memegang detektor, memeriksa demi keselamatan penumpang.

Ketika ia bertugas, banyak orang Tiongkok memandangnya dengan heran. Karena wajah Faisal berbeda dengan umumnya orang Tiongkok. Tapi, setelah orang melihat seragam pegawai kereta api Faisal, orang jadi maklum.

Ketika warga menyapanya, Faisal menjawab dalam bahada Mandarin yang fasih. Dan sopan.

Faisal kepada China Daily mengatakan: "Saya merasa beruntung berpartisipasi dalam 'chunyun' Tiongkok dengan cara ini." 

Lain lagi, El Batoul Nejjaoui dari Maroko mengirimkan ucapan selamat Imlek kepada teman-teman Tionghoa-nya saat kembang api perayaan Imlek menerangi malam di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok.

Nejjaoui telah tinggal di wilayah otonomi Ningxia Hui, Tiongkok selama empat tahun, bekerja sebagai pembawa pesan budaya antara Tiongkok dan dunia Arab dengan menerjemahkan film dan buku Tiongkok ke dalam bahasa Arab. 

Dia telah merayakan beberapa Festival Musim Semi dan mengalami banyak kegiatan festival seperti membuat pangsit, memotong kertas, menebak teka-teki lentera, dan menulis gulungan festival musim semi.

"Tahun ini, saya ingin mengunjungi tempat-tempat baru di Tiongkok dan juga berbelanja," kata Nejjaoui, seraya menambahkan bahwa dia berharap dapat merasakan Tiongkok yang berbeda melalui perjalanan selama liburan khusus ini.

Ada lagi, Muhammad Wagiyanto, mahasiswa asal Indonesia di Universitas Ningxia, melakukan perjalanan pertamanya ke Beijing, mendaki Tembok Besar dan mengunjungi Museum Istana.

“Saya mendengar Beijing adalah kota dengan sejarah panjang dan budaya yang penuh warna, dan itu benar sekali,” kata Wagiyanto, yang melakukan panggilan video ke rumah untuk berbagi pengalaman perjalanannya dengan keluarganya di Indonesia. (*)