Lama Baca 3 Menit

Kemenlu Tiongkok: Pompeo, Kami Bosan Mendengar Omong Kosong Anda

10 July 2020, 17:44 WIB

Kemenlu Tiongkok: Pompeo, Kami Bosan Mendengar Omong Kosong Anda-Image-1

Jubir Kemenlu Tiongkok, Zhao Lijian - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Kamis (9/7/2020) mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo untuk berhenti berbicara tentang kredibilitas, kebenaran atau tanggung jawab, karena AS adalah pembuat onar terbesar.

Setelah Pompeo menuduh Partai Komunis Tiongkok memiliki "masalah kredibilitas" dalam berbagi informasi seputar COVID-19, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚) mengatakan bahwa Pompeo harus berhenti berbicara tentang kredibilitas, kebenaran atau tanggung jawab. "Bahkan jika Anda tidak bosan mengulanginya, kami sudah bosan mendengar omong kosong Anda," kata Zhao pada konferensi pers rutin Kamis, melansir dari Global Times.

“AS, mengibarkan bendera prioritaskan orang Amerika, terus melanggar janji internasionalnya dan mengabaikan tanggung jawabnya. Keluar dari organisasi internasional sepanjang waktu, hal itu membuatnya menjadi pembuat onar terbesar," ungkap Zhao Lijian (赵立坚).

Dengan jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di dunia, mencapai 3 juta, dan kematian mencapai 130.000 dalam setengah tahun, AS bertanggung jawab atas situasi pandemi, jelas Zhao. Zhao juga menambahkan, "Mengapa orang-orang seperti Pompeo berani berbicara tentang masalah-masalah ini ketika mereka bangkrut secara moral? Kami menyarankan AS untuk mendengarkan oposisi internasional mengenai sering mundurnya AS dari organisasi multinasional.” Sebelumnya, AS menyatakan pengunduran diri dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. AS juga telah mundur dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, badan budaya PBB, perjanjian global untuk menangani perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran. Dia juga telah memotong dana untuk populasi PBB dan agen PBB yang membantu para pengungsi Palestina.

Terakhir, Zhao Lijian (赵立坚) mengungkapkan bahwa Pompeo mengabaikan fakta-fakta ini dan memalsukan bukti untuk mengkambinghitamkan orang lain, tetapi ini tidak dapat menutupi kesalahan dan kegagalan AS dalam menangani pandemi. Perbuatan seperti itu hanya semakin mengekspos kebohongan dan kecurangan negara itu, dan mengungkapkan kemunafikan, kesombongan dan ketidaktahuan kepada dunia. (*)