Lama Baca 4 Menit

E-Commerce Jadi Wadah Bagi Perancang Busana Freelance Untuk Meniti Karir

25 January 2021, 10:42 WIB

E-Commerce Jadi Wadah Bagi Perancang Busana Freelance Untuk Meniti Karir-Image-1

Liu Min - Image from Interet. Segala keluhan mengenai hak cipta dpat menghubungi kami

Xiamen, Bolong.id - Setelah berjuang selama bertahun-tahun untuk membangun mereknya, perancang busana dari kota Xiamen, Provinsi Fujian, Tiongkok timur, bertekad untuk tetap pada pilihannya. Seperti banyak desainer lainnya, dia berinteraksi dengan pelanggan secara online untuk mendapatkan lebih banyak ide untuk desain aslinya.

Ketika Liu Min meluncurkan mereknya "Ms MIN" di platform e-commerce Taobao, banyak orang bertanya-tanya mengapa memilih untuk membuka toko di internet, padahal ia adalah seorang desainer lepas di London. 

Sebelum memulai bisnisnya di Taobao, Liu memiliki kekhawatirannya sendiri. 

"Saya terus berpikir apakah pengecer online seharusnya melayani publik? Apakah bisnis online menentang desain independen?" Kata Liu. Awalnya, Liu memiliki tim kecil dan dia sendiri harus menjadi model. 

Namun berkat masukan dari pelanggan, Liu berhasil meningkatkan desainnya. "Saya membaca komentar secara teratur dan mengintegrasikan ide-ide mereka ke dalam desain saya. Penting untuk belajar dari mereka," kata Liu. 

"Misalnya, dalam hal memodifikasi gaya pinggang pakaian, pelanggan memberikan banyak saran di platform. Mereka bersedia berbagi pengalaman dengan Anda dan menawarkan saran berharga," lanjutnya.

Liu adalah salah satu dari sekumpulan perancang busana yang mencari prospek perkembangan baru di internet. Statistik menunjukkan ada lebih dari 2.000 merek fesyen di Tmall, pasar online di bawah Alibaba Group. 

Toko online menyediakan ruang gratis bagi perancang busana yang memungkinkan mereka mengontrol, menjual, dan bereksperimen dengan desain mereka, kata Liu. 

"Saat karya desainer bertahan dalam ujian pasar, mereka bisa tumbuh menjadi merek fesyen lebih cepat," kata Liu. "Internet membawa pekerjaan saya ke mata publik. Saya tidak akan pernah bisa melakukannya tanpa bantuan internet."

Liu baru-baru ini membuka toko fisik di Shanghai sambil mempertahankan toko online-nya. 

"Saya kira ini adalah strategi yang bagus untuk menjalankan kedua toko," kata Liu. "Kedua toko tersebut saling melengkapi satu sama lain. Pelanggan online dapat mengunjungi toko offline untuk merasakan pengalaman nyata, sedangkan pelanggan offline juga dapat menjadi calon pembeli online."

Liu Xiaolu, perancang busana lain di Xiamen, bekerja sebaliknya. Dia pertama kali meluncurkan outlet ritel merek fesyennya "Deepmoss", sebelum menjalankan bisnis tersebut secara online. 

Liu Xiaolu mengatakan dia yakin toko online adalah salah satu cara tercepat untuk membangun saluran distribusinya. 

"Saat ini,  pelanggan masuk ke toko pembeli dan ketika mereka menyukai sesuatu, mereka tanpa sadar mencarinya secara online," katanya. "Desain saya benar-benar telah menjangkau semua calon pelanggan di seluruh negeri berkat internet," katanya, seraya menambahkan bahwa mereknya sangat populer di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur.

Butuh waktu lama bagi desainer untuk tumbuh dewasa dan jalannya penuh ketidakpastian, tetapi ruang online memungkinkan mereka mencapai kesuksesan, kata Guo Xiaohua, dari Sekolah Film, Televisi dan Komunikasi, Universitas Teknologi Xiamen. 

"Desainer muda hidup di era internet, dan mereka terbiasa berkomunikasi dengan pelanggan secara online sebelum, selama dan setelah mendesain," kata Guo, mencatat bahwa internet adalah arena utama bagi desainer muda untuk menguji produk mereka, dan bagi pelanggan untuk membeli produk mereka. (*)

[Matsnaa Chumairo/Penerjemah]

[Lupita/Penerjemah]