Lama Baca 3 Menit

Konsulat Tiongkok di Nigeria Ingatkan Warganya, Waspadai Penculikan

25 July 2020, 12:12 WIB

Konsulat Tiongkok di Nigeria Ingatkan Warganya, Waspadai Penculikan-Image-1

Konsulat Tiongkok Desak Nigeria Lindungi Warga Tiongkok - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Lagos, Bolong.id - Konsulat Jenderal Tiongkok di Lagos, Nigeria pada Jumat (24/7/2020) memperingatkan warga Tiongkok setempat tentang penculikan dan perampokan yang merajalela ketika perekonomian Afrika terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Meski tidak ditulis dengan detail, pemberitahuan tersebut muncul setelah laman berita Bloomberg melaporkan bahwa empat warga negara Tiongkok yang bekerja di sebuah perusahaan konstruksi di distrik Akamkpa, negara bagian Cross River, Nigeria diculik oleh orang-orang bersenjata pada hari Rabu (22/7/2020) malam waktu setempat. 

Selain itu, seorang penjaga polisi dilaporkan tewas, sementara masih belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Pada hari Kamis (23/7/2020), menurut edaran resmi yang dirilis oleh pihak konsulat, Konsul Jenderal Chu Maoming (储茂明) menelepon gubernur negara bagian Cross River, Benedict Ayade. 

Chu mendesak pihak berwenang di negara bagian Cross River untuk memberikan kemudahan kepada warga negara Tiongkok dan perusahaan-perusahaan yang didanai Tiongkok di sana, serta untuk mengambil langkah-langkah efektif demi melindungi hak warga negara Tiongkok. 

Sementara itu, Ayade mengatakan bahwa pemerintah negara bagian sangat mementingkan hubungan bilateral dengan Tiongkok, dan berjanji untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan warga negara Tiongkok.

Dilansir dari Global Times, negara bagian Cross River sebenarnya adalah zona yang aman di negara itu. Namun, penculikan warga negara Tiongkok atau warga lokal Nigeria yang kaya telah meningkat karena perekonomian secara signifikan terus merosot tajam akibat pandemi COVID-19. 

Di Nigeria, penculikan telah menjadi bisnis dengan jaringan yang luas, selama para penculik menerima tebusan, yaitu sekitar 100.000 yuan (sekitar Rp208 juta) untuk setiap korbannya, maka para korban penculikan tersebut akan dikembalikan dengan selamat. 

Sementara operasi penyelamatan polisi jarang berhasil, bahkan hampir tidak pernah. Parah sekali. (*)