Lama Baca 2 Menit

Lagi, AS Akan Batasi Visa Pejabat Tiongkok, Kali Ini Masalah Tibet

08 July 2020, 10:15 WIB

Lagi, AS Akan Batasi Visa Pejabat Tiongkok, Kali Ini Masalah Tibet-Image-1

Mike Pompeo - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah Tiongkok terjadi di wilayah Tibet dan sebagai akibatnya Amerika Serikat akan membatasi visa bagi beberapa pejabat Tiongkok. Hal ini dilakukan karena Beijing menghalangi perjalanan para diplomat AS, wartawan, dan wisatawan ke wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Pompeo mengatakan bahwa Amerika akan tetap berkomitmen untuk mendukung otonomi bagi warga Tibet dan menghormati hak asasi manusia mereka yang mendasar.

"Akses ke wilayah Tibet semakin vital bagi stabilitas regional, mengingat pelanggaran hak asasi manusia oleh RRT di sana, serta kegagalan Beijing untuk mencegah degradasi lingkungan di dekat hulu sungai-sungai utama Asia," ungkap Pompeo, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok, melansir dari Reuters.

"Hari ini saya mengumumkan pembatasan visa pada pemerintah RRT dan pejabat Partai Komunis Tiongkok yang secara substansial terlibat dalam perumusan atau pelaksanaan kebijakan terkait dengan akses bagi orang asing ke wilayah Tibet," tambahnya dengan tegas.

Hubungan AS dan Tiongkok telah mencapai titik terendah dalam beberapa bulan terakhir sejak pandemi COVID-19 yang dimulai di Tiongkok menghantam Amerika Serikat dengan keras. Presiden AS, Donald Trump dan pemerintahannya telah berulang kali menuduh Beijing tidak transparan mengenai wabah tersebut.

Sementara itu, pada 26 Juni lalu, Mike Pompeo, juga mengumumkan penerapan kebijakan yang serupa, yakni pembatasan visa untuk pejabat Tiongkok yang berupaya mengekang kebebasan Hong Kong. Pada pekan lalu, Pompeo bahkan mengatakan Undang-Undang Keamanan Nasional baru yang diberlakukan Tiongkok di Hong Kong merupakan penghinaan bagi semua negara.