Lama Baca 3 Menit

Larangan WeChat: Orang India di Tiongkok Rasakan Dampaknya

30 July 2020, 08:07 WIB

Larangan WeChat: Orang India di Tiongkok Rasakan Dampaknya-Image-1

Larangan WeChat: Orang India di Tiongkok Rasakan Dampaknya - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Banyak orang India di Tiongkok mengatakan bahwa kehidupan mereka di Tiongkok itu tenang, bahkan saat bentrokan perbatasan bulan Mei 2020 silam sekalipun. Akan tetapi, larangan aplikasi seluler Tiongkok, terutama WeChat, sangat mempengaruhi kehidupan dan bisnis mereka. 

Sebelumnya, pemerintah India telah menargetkan aplikasi Tiongkok dan melarang 47 aplikasi Tiongkok lainnya pada hari Senin (27/7/2020), setelah larangan serupa terhadap 59 aplikasi Tiongkok diterapkan pada 29 Juni 2020 lalu. Pada hari yang sama, Economic Times mengatakan bahwa India berencana menyelidiki 275 aplikasi Tiongkok lainnya, karena melanggar keamanan nasional dan privasi pengguna. Sementara itu, perusahaan pengembang WeChat, Tencent, telah memutus layanan terhadap para pengguna India, sejak Sabtu (25/7/2020) lalu.

Akibatnya, banyak orang India yang terdampak oleh keputusan larangan aplikasi WeChat ini. Imran Brown, seorang wisatawan yang sedang mempelajari bahasa Mandarin di Shenyang Normal University, Provinsi Liaoning, Tiongkok timur laut, mengatakan bahwa rencana bisnisnya gagal akibat larangan pemerintah India terhadap aplikasi Tiongkok, terutama pada WeChat. "Memblokir WeChat adalah kesalahan fatal. Orang-orang jadi panik, ini tuh membuat hidup kita jadi lebih sulit," kata Brown, dilansir dari laman Global Times. Ia juga menambahkan, "WeChat itu platform yang sangat penting bagi orang India, yang punya interaksi bisnis dengan Tiongkok."

Di sisi lain, Dev Raturi, aktor dan wirausahawan India, yang telah tinggal di Tiongkok selama 15 tahun, mengatakan kalau hubungannya dengan keluarganya di India terputus, teman-teman India-nya yang mengajar yoga, menggunakan bahasa Mandarin secara online, juga harus berhenti bekerja. Ia menjelaskan, meskipun kedua negara sedang berada pada konflik, baik kehidupan maupun bisnisnya di Tiongkok tidak mengalami gangguan, sampai larangan pemerintah India terhadap WeChat ini diterapkan. (*)