Lama Baca 2 Menit

Telepon Presiden Tiongkok-Palestina, Bahas Bilateral yang Terus Membaik

22 July 2020, 08:39 WIB

Telepon Presiden Tiongkok-Palestina, Bahas Bilateral yang Terus Membaik-Image-1

Hubungan Bilateral Tiongkok-Palestina Terus Membaik - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami


Beijing, Bolong.id - Dalam percakapan telepon dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada hari Senin (20/7/2020) kemarin, Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) menegaskan kembali komitmen Tiongkok terhadap "solusi dua negara" untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah. 

Ia menekankan, bahwa Tiongkok akan terus mempromosikan penyelesaian masalah Palestina yang "komprehensif, adil dan berkelanjutan" dengan lebih awal, sembari menggambarkannya sebagai masalah utama yang terjadi di Timur Tengah.

Dilansir dari crionline.cn, Tiongkok telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang rencana Israel untuk menggabungkan bagian-bagian West Bank dan menegaskan kembali dukungannya kepada Palestina dalam membangun negara yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Xi Jinping (习近平) menjelaskan, Tiongkok dan Palestina adalah "saudara yang baik, teman yang baik dan mitra yang baik”, sehingga kedua belah pihak akan saling mempercayai dan saling mendukung dalam hal yang melibatkan permasalahan utama yang masing-masing harus hadapi.

Sementara itu, Tiongkok juga telah menyediakan beberapa gelombang pasokan medis dan tim pakar kesehatan ke Palestina untuk membantu memerangi pandemi COVID-19 di sana. Di sisi lain, Tiongkok akan terus berbagi pengalaman dengan Palestina dan menyediakan pasokan dan dukungan teknologi.

Abbas berterima kasih kepada Tiongkok karena telah membantu Palestina memerangi pandemi dan menegakkan keadilan dalam masalah Palestina, menyebut Tiongkok sebagai "teman yang paling bisa dipercaya" bagi warga Palestina. Dia juga mengatakan, Palestina akan terus mendukung posisi sah Tiongkok atas Hong Kong, Xinjiang dan masalah-masalah lain mengenai kepentingan utama dalam negerinya. (*)