Lama Baca 3 Menit

90% Pasien COVID-19 yang Pulih Alami Rusak Paru-Paru

05 August 2020, 17:51 WIB

90% Pasien COVID-19 yang Pulih Alami Rusak Paru-Paru-Image-1

Ilustrasi paru-paru pasien Covid-19 - Image from Gridhealth

Beijing, Bolong.id - 90% dari 100 pasien COVID-19 yang pulih yang menerima perawatan di rumah sakit Wuhan, masih menderita kerusakan paru-paru dan 5% dari mereka telah dikarantina lagi setelah tes COVID-19 menunjukkan hasil positif, dilansir dari ifeng.com.

Sebuah tim di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan yang dipimpin oleh Peng Zhiyong (彭志勇) selaku direktur Unit Perawatan Intensif, telah melakukan kunjungan tindak lanjut terhadap 100 pasien sejak April 2020 lalu. Durasi program tindak lanjut ini direncanakan berlangsung selama satu tahun, dan setiap fasenya berlangsung selama tiga bulan. 

Fase pertama telah selesai dilakukan pada bulan Juli lalu. Peng Zhiyong (彭志勇) menemukan bahwa di antara 100 pasien yang telah sembuh: 90% pasien yang sebelumnya kritis masih memiliki gangguan fungsi paru-paru, sistem kekebalan pasien belum kembali normal, 10% pasien lainnya memiliki kelainan pada tes antibodi, 20-50% pasien menderita depresi, sementara hampir semua pasien telah dicap oleh stigma tertentu sehingga sulit untuk sepenuhnya kembali ke kehidupan normal seperti sebelumnya.

Sementara itu, usia rata-rata dari 100 pasien tersebut adalah 59 tahun. Tim Peng melakukan tes berjalan selama enam menit dengan pasien. Fakta menunjukkan bahwa mereka hanya bisa berjalan 400 meter dalam enam menit sementara rekan-rekan mereka yang sehat bisa berjalan hingga 500 meter dalam periode yang sama. 

Liang Tengxiao (梁腾霄), seorang dokter dari Rumah Sakit Dongzhimen, Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Beijing, juga melakukan kunjungan tindak lanjut terdapat pasien yang telah pulih dari COVID-19 dan berusia di atas 65 tahun. Ia menemukan bahwa beberapa pasien yang pulih tetap harus mengandalkan mesin oksigen bahkan setelah tiga bulan dipulangkan dari rumah sakit.

Beberapa pasien yang ditangani Liang bahkan masih tinggal di bangsal umum rumah sakit, salah satunya hanya dapat bertahan selama sepuluh menit dalam keadaan tidak berolahraga setelah melepas ventilator. Ada pula yang tidak bisa melepaskan oksigen setelah keluar dari rumah sakit, mereka harus terus memakai alat bantu sepanjang hari dan tidak bisa keluar.

Per 4 Agustus 2020, COVID-19 kini telah menginfeksi lebih dari 18,6 juta masyarakat di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 700 ribu jiwa meninggal dunia. Indonesia sendiri telah memiliki 115,056 kasus COVID-19 dengan 5,388 kematian akibat pandemi. Sementara itu, Tiongkok yang kini menghadapi gelombang kedua wabah di beberapa daerahnya memiliki 84,491 dengan 4,634 korban jiwa. (*)