Lama Baca 4 Menit

AS Tingkatkan Kampanye “Bersihkan Aplikasi Tiongkok yang Tidak Terpercaya”, Cari Ribut?

07 August 2020, 22:57 WIB

AS Tingkatkan Kampanye “Bersihkan Aplikasi Tiongkok yang Tidak Terpercaya”, Cari Ribut?-Image-1

AS Tingkatkan Kampanye “Bersihkan Aplikasi Tiongkok yang Tidak Terpercaya" - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Pemerintahan Trump mengatakan pada Rabu (5/8/2020) bahwa pihaknya meningkatkan upaya untuk membersihkan aplikasi Tiongkok yang "tidak terpercaya" dari jaringan digital Amerika Serikat (AS), serta menyebut aplikasi video pendek milik Tiongkok, TikTok, dan aplikasi messenger WeChat sebagai "ancaman yang signifikan".

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa upaya pembersihan AS yang disebutnya sebagai "Jaringan Bersih" tersebut akan fokus pada lima area termasuk langkah-langkah untuk mencegah berbagai aplikasi Tiongkok dan perusahaan telekomunikasi Tiongkok mengakses informasi sensitif tentang warga dan bisnis Amerika. Pengumuman Pompeo ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang TikTok, aplikasi berbagi video yang sangat populer itu mendapat kecaman dari anggota parlemen AS dan pemerintah AS karena tuduhan masalah keamanan nasional. "Dengan perusahaan induk yang berbasis di Tiongkok, aplikasi seperti TikTok, WeChat, dan lainnya merupakan ancaman signifikan terhadap data pribadi warga Amerika, belum lagi menjadi alat untuk sensor konten PKT (Partai Komunis Tiongkok)," ungkap Pompeo, dilansir dari Reuters.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Xinhua pada hari Rabu (5/8/2020), Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (王毅), mengatakan Amerika Serikat "tidak memiliki hak" untuk mendirikan "Jaringan Bersih" dan menyebut tindakan Washington tersebut sebagai "kasus penindasan". "Siapa pun dapat melihat dengan jelas bahwa tujuan AS adalah untuk melindungi posisi monopoli dalam teknologi dan untuk merampas hak pembangunan yang semestinya dari negara lain," kata Wang.

Menurut apa yang dikatakan Pompeo, Amerika Serikat kini tengah bekerja untuk mencegah perusahaan telekomunikasi Tiongkok, Huawei Technologies Co Ltd, dari pra-instal atau menyediakan pengunduhan aplikasi AS paling populer di ponsel buatan perusahaan tersebute.

“Kami tidak ingin perusahaan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia Huawei, atau aparat pengawasan PKT,” kata Pompeo, tanpa menyebut perusahaan AS tertentu. Pompeo juga mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS akan bekerja dengan lembaga pemerintah lainnya untuk melindungi data warga AS dan kekayaan intelektual Amerika, termasuk penelitian vaksin COVID-19, dengan mencegah akses dari sistem berbasis cloud yang dijalankan oleh perusahaan Tiongkok seperti Alibaba, Baidu, China Mobile, China Telecom, dan Tencent.

Pompeo lebih jauh menjelaskan, dia bergabung dengan Jaksa Agung William Barr, Menteri Pertahanan Mark Esper, dan Penjabat Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Chad Wolf dalam mendesak Komisi Komunikasi Federal AS untuk menghentikan otorisasi China Telecom dan tiga perusahaan lainnya untuk memberikan layanan kepada dan dari Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah lama melobi Eropa dan sekutu lainnya untuk membujuk mereka agar menghentikan Huawei dari jaringan telekomunikasi mereka. Komentar Pompeo pada hari Rabu (5/8/2020) juga mencerminkan dorongan yang lebih luas dan lebih cepat oleh Washington untuk membatasi akses perusahaan teknologi Tiongkok ke pasar dan konsumen AS. Sementara itu, menjelang pemilihan presiden AS pada November 2020, hubungan AS-Tiongkok berada pada titik terendah dalam beberapa dekade terakhir. Hubungan renggang ini dikarenakan pandemi COVID-19, aktivitas militer Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, peningkatan kendali atas Hong Kong, serta surplus perdagangan besar-besaran Beijing dan persaingan teknologi. (*)