Lama Baca 3 Menit

Banjir Ancam Situs Warisan Budaya, Tiongkok Evakuasi 100 Ribu Orang

19 August 2020, 21:53 WIB

Banjir Ancam Situs Warisan Budaya, Tiongkok Evakuasi 100 Ribu Orang-Image-1

Banjir Ancam Situs Warisan Budaya, Tiongkok Evakuasi 100 Ribu Orang - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Chengdu, Bolong.id - Banjir di hulu Sungai Yangtze, Tiongkok memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari 100 ribu orang pada hari Selasa (18/8/2020) dan mengancam situs warisan dunia yang berusia 1.200 tahun.

Otoritas terkait, polisi, dan sukarelawan menggunakan karung pasir untuk mencoba melindungi Leshan Giant Buddha setinggi 71 meter, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO di provinsi Sichuan barat daya, saat air banjir berlumpur terus naik ke atas jari kaki patung pahatan itu untuk pertama kalinya sejak tahun 1949.

Banjir Ancam Situs Warisan Budaya, Tiongkok Evakuasi 100 Ribu Orang-Image-2

Banjir Terus Naik Hingga Mengancam Situs Warisan Dunia - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Provinsi Sichuan yang dilalui sungai Yangtze, meningkatkan tingkat tanggap daruratnya ke tingkat maksimum pada hari Selasa (18/8/2020) untuk mengatasi putaran baru hujan lebat yang melanda daerah tersebut.

Komisi Sumber Daya Air Yangtze, badan pemerintah yang mengawasi sungai, mengumumkan peringatan merah pada Selasa (18/8/2020) malam waktu setempat, mengatakan air di beberapa stasiun pemantauan diperkirakan melebihi tingkat permukaan perlindungan banjir setinggi lebih dari 5 meter.

Proyek Tiga Ngarai, fasilitas pembangkit listrik tenaga air besar-besaran yang dirancang sebagian untuk mencegah banjir di Yangtze, diperkirakan akan mengalami peningkatan aliran air menjadi 74.000 meter kubik per detik pada Rabu (19/8/2020), tertinggi sejak dibangun, ungkap Kementerian Sumber Daya Air, dilansir dari laman Reuters.

Proyek tersebut membatasi jumlah air yang mengalir ke hilir dengan menyimpannya di waduk dan kini telah lebih tinggi 10 meter dari tingkat peringatan resminya selama lebih dari sebulan. Fasilitas itu pun terpaksa menaikkan volume debit air pada hari Selasa (18/8/2020) untuk mengurangi tekanan pengendalian banjir. (*)

Baca Juga:

Anggota Dewan Negara Tiongkok Menekankan Pemulihan Pascabencana Banjir

Banyak Orang Terdampar di Atap Rumah karena Hujan Deras, Banjir di Tiongkok

UPK Badan Lingkungan DKI Jakarta Melakukan Penangangan Sampah Pasca Banjir