Lama Baca 3 Menit

Kai-Fu Lee: Penanganan TikTok oleh AS Tidak Dapat Dibandingkan dengan Kepergian Google dari Tiongkok

05 August 2020, 10:00 WIB

Kai-Fu Lee: Penanganan TikTok oleh AS Tidak Dapat Dibandingkan dengan Kepergian Google dari Tiongkok-Image-1

Penanganan TikTok oleh AS Tidak Dapat Dibandingkan dengan Kepergian Google dari Tiongkok - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Kai-Fu Lee (李开复), seorang tokoh terkemuka di sektor internet Tiongkok dan mantan presiden Google Tiongkok, mengatakan bahwa tidak ada referensi dari Google yang dapat diambil dari penanganan administrasi Trump terhadap TikTok. Komentar ini dilontarkan setelah beberapa opini publik mengusulkan gagasan untuk membawa Google Inc kembali ke pasar Tiongkok.

Kai-Fu Lee  (李开复), sekarang ketua Sinovation Ventures (创新工场), mengatakan jika penanganan TikTok di AS tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan masuk dan keluarnya Google dari pasar Tiongkok bertahun-tahun yang lalu, dilansir dari Global Times pada hari Selasa (4/8/2020).

Diskusi di antara para veteran industri internet Tiongkok memanas ketika drama seputar pemaksaan penjualan TikTok di AS terus berlanjut. James Jianzhang Liang (梁建章), ketua operator Trip.com Group, dilaporkan mengatakan Tiongkok harus membuka diri ke Google dan situs web global utama lainnya untuk menentang pelarangan TikTok yang diusulkan AS, dilansir dari uzaobao.com pada hari Selasa (4/8/2020).

Lee, yang akrab dengan urusan Google di Tiongkok, menuliskan bahwa Tiongkok telah menetapkan peraturan yang jelas dan spesifik untuk perusahaan internet asing. Dia mengatakan Google memasuki pasar Tiongkok dan kemudian memilih untuk pergi dengan pemahaman penuh mengenai aturan ini. Sebaliknya, pemerintah AS pada awalnya tidak memperjelas apa yang harus TikTok lakukan untuk mempertahankan bisnisnya di AS, juga tidak mendukung tuduhannya. Hal inilah yang menunjukkan perbandingan antara penanganan AS terhadap TikTok dengan keluarnya Google dari pasar Tiongkok.

Setelah awalnya mengancam untuk melarang TikTok dengan alasan keamanan nasional dan keamanan data, administrasi Trump pada akhirnya beralih untuk memaksa penjualan segera aplikasi video pendek Tiongkok yang sangat populer tersebut dengan Microsoft diyakini sebagai pembeli. Sementara itu, Google memilih untuk menutup layanan mesin pencarian di pasar daratan Tiongkok pada 2010. (*)