Lama Baca 3 Menit

Kemenlu Tiongkok: Sanksi AS Pada Iran adalah Manuver Politik

23 August 2020, 07:00 WIB

Kemenlu Tiongkok: Sanksi AS Pada Iran adalah Manuver Politik-Image-1

Presiden AS Donald Trump Mundur Dari Perjanjian pada Mei 2018 - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - “Seruan AS (Amerika Serikat) pada Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran adalah manuver politik murni guna mencapai tujuan politiknya dan mendorong resolusi atau mengirimkan surat kepada dewan tidak dapat membenarkan tindakannya,” ungkap Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Jumat (21/8/2020).

“Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, Iran, dan pihak-pihak lain telah menulis kepada Presiden Dewan Keamanan PBB dan menyatakan penentangan mereka terhadap langkah AS untuk sanksi terhadap Iran,” kata Zhao Lijian (赵立坚), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada konferensi media hari Jumat (21/8/2020), dilansir dari Global Times.

Ia lebih jauh menjelaskan bahwa AS telah melanggar komitmennya, menarik diri dari organisasi internasional, merusak multilateralisme dan otoritas Dewan Keamanan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunggah cuitan pada hari Kamis (20/8/2020) bahwa ia mengirimkan surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB untuk secara resmi memberi tahu dewan tentang sanksi terhadap Iran. Akan tetapi, tiga belas anggota Dewan Keamanan menentang resolusi AS untuk memperpanjang embargo senjata Iran, dan AS hanya mendapat satu suara dukungan.

Zhao menekankan bahwa hal ini menunjukkan posisi AS bertentangan dengan konsensus komunitas internasional, dan upaya AS untuk merusak kesepakatan nuklir Iran tidak mungkin berhasil. Selain itu, juru bicara kementerian ini pun menunjukkan jika AS telah menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, sehingga AS tidak dalam posisi untuk meminta dewan mengizinkan perpanjangan sanksi Iran.