Lama Baca 2 Menit

Ledakan Beirut, Para Menteri Lebanon Mundur

11 August 2020, 12:38 WIB

Ledakan Beirut, Para Menteri Lebanon Mundur-Image-1

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beirut, Bolong.id - Pada Senin (10/8/2020), Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengumumkan pengunduran diri kolektif pemerintah sebagai tanggapan atas seruan masyarakat yang terpicu amarahnya akibat ledakan di ibukota Lebanon pada Selasa (4/8/2020) lalu. 

Presiden Lebanon Michel Aoun telah menerima surat pengunduran Diab, tetapi memintanya tetap tinggal untuk sementara waktu.

Dilaporkan bahwa Diab mengatakan dalam pidatonya jika dia akan "berdiri bersama orang-orang" dan mencari perubahan bersama mereka. Dia mengatakan bahwa pemerintah saat ini telah berusaha mencari perubahan sejak dirinya menjabat, tetapi menghadapi perlawanan yang besar.

Setelah pidatonya, Diab pergi ke istana presiden untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Aoun. Aoun menerima pengunduran dirinya, tetapi meminta perdana menteri tersebut untuk tetap menjabat sampai kabinet baru terbentuk.

Sebuah ledakan hebat terjadi di daerah pelabuhan Beirut pada tanggal 4 Agustus 2020 malam hari waktu setempat, menewaskan 158 orang dan sejauh ini melukai lebih dari 6 ribu lainnya. Setelah ledakan, demonstrasi besar-besaran di Beirut terus berlanjut untuk memprotes ledakan dan korupsi pihak berwenang.

Pada hari Sabtu (8/8/2020), Diab menyerukan pemilihan parlemen dini untuk menyelesaikan berbagai krisis yang saat ini dihadapi Lebanon. 

Dilansir dari sohu.com, dalam dua hari berikutnya, Menteri Penerangan Lebanon Manal Abdel Samad bersama dengan Menteri Lingkungan Damianos Kattar, Menteri Kehakiman Marie-Claude Najm, Menteri Ekonomi dan Perdagangan Raoul Nehme, dan Menteri Keuangan Ghazi Wazni juga mengumumkan pengunduran diri mereka. (*)