Lama Baca 4 Menit

Walikota Shanghai Bertemu dengan Dubes AS untuk Tiongkok, Ada Apa?

08 August 2020, 13:39 WIB

Walikota Shanghai Bertemu dengan Dubes AS untuk Tiongkok, Ada Apa?-Image-1

Walikota Shanghai Gong Zheng dan Dubes AS untuk Tiongkok Terry Branstad - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Tiongkok Terry Branstad pada hari Kamis (6/8/2020), mengunjungi Shanghai dan bertemu dengan Walikota Shanghai Gong Zheng (龚正) . Dalam pertemuan tersebut, Gong mengatakan bahwa Shanghai adalah jembatan penting hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS dan sering mengadakan pertukaran dengan San Francisco dan kota-kota AS lainnya.

Sementara Branstad mengatakan bahwa peralatan anti-pandemi yang dikirim Tiongkok ke AS untuk menghadapi pandemi COVID-19 telah menyelamatkan banyak nyawa, banyak di antara persediaan tersebut berasal dari Shanghai. “Kami sangat berterima kasih untuk ini. Shanghai telah membuat kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir. Kami berharap dapat lebih meningkatkan pertukaran dan kerjasama, serta bersama-sama mengatasi dampak pandemi,” ungkap Branstad, dilansir dari laman yicai.com.

Pertemuan itu juga terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (王毅), mengemukakan empat prinsip kerangka kerja untuk hubungan Tiongkok-AS, termasuk menghindari garis merah dan menghindari konfrontasi, serta menjaga saluran terbuka untuk dialog yang jujur.

Di lain sisi, pakar Tiongkok percaya bahwa sedikit demi sedikit, negosiasi di tingkat regional akan mendorong komunikasi ke tingkat yang lebih tinggi, dan mencairkan es yang mengancam hubungan bilateral kedua negara.

“Pertemuan tersebut telah menarik perhatian luas karena terjadi pada saat yang sensitif ketika perselisihan antara kedua negara meningkat. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan, Tiongkok dan AS secara aktif mengeksplorasi saluran komunikasi yang lebih positif, misalnya dengan memperluas pertukaran di tingkat regional,” kata Li Haidong (李海东), seorang profesor di Institut Hubungan Internasional Universitas Urusan Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari Global Times

"Ketika perundingan antara pemerintah pusat dihentikan, komunikasi tingkat daerah, atau pembicaraan di tingkat mana pun akan mendorong pembicaraan tingkat tinggi,” tambahnya.

"Kami siap untuk memulai kembali mekanisme dialog dengan AS di tingkat mana pun, di area mana pun dan kapan pun. Semua masalah dapat diajukan untuk dibahas," kata Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Xinhua, Rabu (5/8/2020)

Penutupan tiba-tiba konsulat Tiongkok oleh AS di Houston pada akhir Juli menandai pertikaian terbaru antara Beijing dan Washington. Tiongkok kemudian menutup konsulat AS di Chengdu sebagai tindakan balasan. Konsulat Tiongkok di San Francisco juga terseret ke dalam pusaran karena FBI menuduh seorang peneliti biologi Tiongkok "yang berhubungan dengan militer Tiongkok" telah menghindari penangkapan dengan berlindung di konsulat. Langkah ini mendorong banyak orang untuk berspekulasi apakah AS berencana untuk menutup konsulat Tiongkok di San Francisco. Namun, Li Haidong (李海东) mencatat bahwa penyebutan San Francisco oleh Walikota Shanghai juga mengisyaratkan bahwa pertukaran lokal antara kota-kota di Tiongkok dan AS harus lebih banyak dilakukan. 

“Komunikasi regional mungkin menjadi tren untuk pengembangan hubungan Tiongkok-AS di masa depan jika hubungan bilateral terus menegang”, ungkap Li. (*)