Lama Baca 3 Menit

Transformasi Pasar Real Estate di China

11 March 2024, 14:17 WIB

Transformasi Pasar Real Estate di China-Image-1
potret pejabat Tiongkok.

Beijing, Bolong.id - Ni Hong, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan, baru-baru ini menegaskan komitmen pemerintah pada tiga poin utama: menstabilkan pasar, memitigasi risiko, dan mendorong transformasi. 

Dilansir dari 和平日报 Minggu (10/03/24), ia menekankan pentingnya pemerintah kota dalam mempersiapkan dan melaksanakan rencana pembangunan perumahan yang sesuai dengan kebutuhan populasi, permintaan, dan keamanan.

Ni Hong menggarisbawahi bahwa di tengah tantangan risiko seperti pemutusan rantai pasokan perusahaan real estat dan penyesuaian pasar, pasar real estate Tiongkok sedang mengalami transformasi, namun tantangan untuk menstabilkan pasar tetap ada.

Dalam konferensi pers Kongres Rakyat Nasional Tiongkok pada hari Sabtu (9 Maret), Ni Hong menyampaikan pentingnya membangun model pembangunan real estate yang baru, dengan fokus pertama pada prinsip bahwa rumah adalah untuk ditinggali, bukan untuk diperjualbelikan.

Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh pejabat tinggi lainnya termasuk Menteri Pendidikan Huai Jinpeng, Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Wang Xiaoping, dan Direktur Administrasi Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Wang Hesheng.

Ni Hong mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan panduan kepada daerah-daerah untuk menyusun rencana pembangunan perumahan yang komprehensif, serta memperbaiki mekanisme manajemen siklus hidup rumah dari pembangunan hingga pemeliharaan. 

Dia juga menekankan perlunya mereformasi sistem dasar seperti pembangunan perumahan komersial, pembiayaan, dan penjualan untuk meningkatkan pasokan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan real estate Tiongkok seperti Evergrande dan Country Garden telah menghadapi krisis, menyebabkan ketidakpastian di pasar. 

Ni Hong kembali menegaskan prinsip bahwa "rumah adalah untuk ditinggali, bukan untuk spekulasi", dan menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kebangkrutan serius harus mengikuti proses hukum dan pasar, "mereka yang gagal harus menghadapi konsekuensinya".

Diperkirakan bahwa jumlah lulusan baru dari perguruan tinggi dan universitas di Tiongkok tahun ini akan mencapai rekor tertinggi 11,79 juta orang, yang menunjukkan tekanan tambahan pada pasar kerja untuk lulusan.

Di sisi lain, ada upaya besar untuk mengatasi masalah utang dalam sektor real estate. Vanke, misalnya, telah menyetor lebih dari US$600 juta untuk membayar utang USD yang akan jatuh tempo.

Sebagai tanggapan terhadap kondisi yang terus berubah, pemerintah juga sedang mengkaji pembentukan mekanisme asuransi dana pra-penjualan real estate dan mempercepat pengembangan model baru pengembangan real estate.

Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Wang Xiaoping menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas lapangan kerja dengan memperluas saluran kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan memberikan layanan bimbingan bagi pencari kerja dan wirausaha. (*)

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.