Lama Baca 3 Menit

Terkuak, Kasus Pemalsuan Brand Mewah Senilai Lebih dari 237 M

02 September 2020, 14:12 WIB

Terkuak, Kasus Pemalsuan Brand Mewah Senilai Lebih dari 237 M-Image-1

Terkuak, Kasus Pemalsuan Brand Mewah Senilai Lebih dari 237 M - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - Pihak berwenang di Shanghai mengungkapkan bahwa mereka baru-baru ini berhasil menguak sebuah sindikat penipuan yang memproduksi dan menjual tas palsu Louis Vuitton (LV) senilai lebih dari 110 juta yuan (sekitar Rp237,3 miliar). Investigasi yang dilakukan selama enam bulan tersebut berujung pada penangkapan terhadap 62 tersangka, sementara lebih dari 2.000 produk LV palsu telah disita.

Dua orang bermarga Xu dan Zheng adalah tersangka utama dan dilaporkan merupakan pemimpin dari sindikat tersebut. Mereka beroperasi di Guangzhou, Dongguan, dan Foshan, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, dilansir dari Global Times, Rabu (2/9/2020).

Pada Desember 2019, polisi Shanghai menemukan tas LV palsu yang dijual di WeChat. "Mereka juga menjual suku cadang palsu dan saat itulah kami tahu bahwa ini bukan sekadar agen, tetapi geng kriminal yang terlibat dalam seluruh proses pemalsuan," kata pihak kepolisian.

Dalam penggerebekan tersebut, lebih dari 30 peralatan manufaktur, 100 ribu bahan mentah, dan lebih dari 2 ribu produk LV palsu telah disita yang diperkirakan bernilai 110 juta yuan atau sekitar Rp237,3 miliar.

Para tersangka dituduh berkolusi dengan karyawan toko Guangzhou LV bermarga Shi yang memberi kelompok penipuan tersebut sampel produk sebelum dirilis secara resmi.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa para tersangka mengakui tas palsu tersebut hanya diproduksi dengan harga 100-200 yuan (sekitar Rp215-431 ribu). Mereka kemudian mendistribusikan barang-barang palsu tersebut melalui agen-agen di seluruh negeri atau bahkan dijual ke luar negeri dengan harga kisaran 400 hingga 700 yuan (sekitar Rp862 ribu - 1,5 juta).

Selain itu, sindikat penipuan tersebut juga memasukkan chip sensor ke dalam tas palsu yang memungkinkan pembeli untuk dapat melihat langsung ke situs resmi LV, meyakinkan mereka bahwa produk tersebut asli.

Ironisnya, tidak ada chip sensor semacam itu di tas LV asli, menurut juru bicara Louis Vuitton yang tidak disebutkan namanya. "Inovasi" yang cermat ini pada akhirnya memberikan cara bagi konsumen untuk mengidentifikasi produk palsu. (*)