Beijing, Bolong.Id - Kampanye anti-korupsi menyapu seluruh sektor medis di Tiongkok. Sejak awal 2023 lebih dari 150 direktur dan pengurus rumah sakit telah diperiksa.
Dilansir dari China Daily, Senin (14/08/2023) sebagian besar korupsi di sana terkait kegiatan pilih kasih pengadaan obat, pengadaan alat kesehatan, pengadaan bahan habis pakai, bahkan suap.
Sektor medis secara langsung memengaruhi kepentingan publik, termasuk aksesibilitas dan keterjangkauan perawatan medis, sekaligus memengaruhi perkembangan industri kesehatan secara keseluruhan.
Masalah dalam sektor medis sangat mengakar dan kompleks. Mereka melibatkan pengawasan pejabat kepemimpinan dan personel kunci, model pengadaan obat, interaksi antara dokter dan perusahaan farmasi, serta sistem pembayaran untuk petugas kesehatan.
Pemeriksaan komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan menerapkan perbaikan yang diperlukan.
Khususnya, investigasi telah menunjukkan bahwa model pengadaan farmasi yang sebelumnya dianggap sebagai tindakan antikorupsi ternyata tidak kebal terhadap praktik suap.
Hal ini menunjukkan bahwa, selain memberantas korupsi yang ada, ada kebutuhan untuk peningkatan lebih lanjut dari sistem yang relevan untuk menutup celah kelembagaan yang memfasilitasi korupsi dan memastikan reformasi yang menyeluruh.
Penting untuk diketahui bahwa masalah yang mengganggu bidang medis melampaui transfer manfaat yang tidak tepat antara dokter dan perwakilan farmasi.
Ada juga berbagai masalah operasional yang tidak teratur di dalam rumah sakit.
Oleh karena itu, sambil menangani korupsi, upaya juga harus diarahkan pada pemurnian dan standarisasi manajemen internal dan ekosistem medis institusi kesehatan.
Mengatasi masalah yang mendalam memerlukan langkah-langkah yang kuat. Situasi saat ini menggarisbawahi perlunya inisiatif komprehensif yang mencakup penyelidikan, pembersihan, dan pembentukan kembali dalam sektor farmasi.
Upaya terkonsentrasi harus bertujuan untuk memberantas korupsi tanpa mengganggu fungsi normal industri farmasi atau sistem perawatan kesehatan, sambil tetap mengakui kontribusi berharga dari para profesional perawatan kesehatan.
Ini juga harus berfungsi sebagai pengingat bahwa tindakan menuju tata kelola yang lebih baik dapat memperoleh manfaat besar dari peningkatan transparansi dan tanggapan yang tepat waktu terhadap masalah publik.(*)
Advertisement