Tiongkok: Larangan Aplikasi Tiongkok oleh India Rugikan Kedua Negara - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - “Larangan India terhadap 118 aplikasi Tiongkok tidak hanya merusak hak penyedia layanan Tiongkok, tetapi juga merugikan kepentingan konsumen India dan lingkungan investasi India sebagai ekonomi terbuka,” kata Kementerian Perdagangan Tiongkok pada hari Kamis (3/9/2020).
Pernyataan tersebut datang setelah India melarang l18 aplikasi seluler Tiongkok, termasuk game seluler PUBG yang sangat populer pada hari Rabu (2/9/2020), di tengah ketegangan masalah perbatasan antara kedua negara, dilansir dari ecns.cn, Jumat (4/9/2020).
Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India menuduh 118 aplikasi seluler Tiongkok yang dilarang "merugikan kedaulatan, integritas, pertahanan India, dan ketertiban umum". Di lain sisi, Gao Feng (高峰) selaku juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok selalu mewajibkan perusahaan luar negeri Tiongkok untuk mematuhi aturan internasional dan beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan.
"Pihak India menyalahgunakan konsep 'keamanan nasional' dan mengadopsi langkah-langkah diskriminatif yang membatasi perusahaan Tiongkok, melanggar aturan WTO (World Trade Organization) yang relevan. Tiongkok mendesak India untuk memperbaiki praktik yang salah," kata Gao.
“Kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-India saling menguntungkan. Diharapkan kedua negara dapat bersama-sama menjaga situasi kerja sama dan pembangunan yang diraih dengan susah payah dan menciptakan lingkungan bisnis yang terbuka dan adil bagi investor dan penyedia jasa internasional, termasuk Perusahaan Tiongkok," tambahnya.
Sementara itu, Andy Mok, seorang peneliti di Center for China and Globalization, mengatakan pada bulan Juni 2020 lalu bahwa meningkatnya konflik dengan Tiongkok akan melemahkan India secara geopolitik dan meningkatkan risiko krisis politik dalam negeri. Mok mengatakan India kini tengah menghadapi tantangan pembangunan domestik, seperti tingkat melek huruf dan harapan hidup yang rendah.
Advertisement