Lama Baca 3 Menit

Emir Kuwait Meninggal di Usia 91 Tahun

01 October 2020, 07:05 WIB

Emir Kuwait Meninggal di Usia 91 Tahun-Image-1

Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Kuwait City, Bolong.id - Pemimpin Kuwait atau yang biasa disebut Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah meninggal pada hari Selasa (29/9/2020) di usia 91 tahun.

Pada tanggal 23 Juli 2020, Emir Kuwait tersebut berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan perawatan medis setelah menjalani operasi baru-baru ini, Kuwait News Agency (KUNA) melaporkan. Emir dirawat di rumah sakit pada 18 Juli 2020 untuk pemeriksaan medis dan menjalani operasi yang dinyatakan sukses sehari kemudian, KUNA mengutip pernyataan Menteri Amiri Diwan Sheikh Ali Jarrah Al-Sabah.

"Dengan duka dan kesedihan yang luar biasa, kami berduka... atas kematian Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Emir Negara Kuwait," kata Sheikh Ali Jarrah Al-Sabah, menteri yang bertanggung jawab atas urusan kerajaan dalam siaran televisi nasional.

Televisi pemerintah telah menghentikan program reguler mereka dan beralih ke siaran pembacaan Al-Quran sebelum pengumuman tersebut. Tidak ada rincian yang diungkapkan tentang penyakit atau perawatan Sheikh Sabah Al-Ahmad, dan istana tidak mengatakan di mana dia meninggal.

Di bawah hukum Kuwait, ketika Emir tidak hadir, Putra Mahkota Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah, 83 tahun, saudara tiri Sheikh Sabah Al-Ahmad, akan bertindak sebagai penguasa.

Sheikh Sabah telah memerintah produsen minyak Teluk Arab dan sekutu AS sejak 2006, mengarahkan kebijakan luar negerinya selama lebih dari 50 tahun. Sheikh Sabah telah berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan tetangga Kuwait, menjalin hubungan terdekat dengan Arab Saudi, membangun kembali hubungan dengan bekas penjajah Irak dan menjaga dialog terbuka dengan Iran. Dia juga mencoba menengahi perselisihan Teluk yang membuat Riyadh dan sekutunya memberlakukan boikot terhadap Qatar.

Suksesi diperkirakan tidak akan mempengaruhi kebijakan minyak atau strategi investasi asing melalui Kuwait Investment Authority, salah satu dana kekayaan kedaulatan terbesar di dunia. Kebijakan minyak ditetapkan oleh Dewan Perminyakan Tertinggi negara yang ditunjuk oleh emir.

Dilansir dari CGTN, Rabu (30/9/2020), pemilihan emir baru atas putra mahkota dan perdana menteri yang akan ditugaskan untuk mengelola hubungan pemerintah, akan diawasi dengan ketat, terutama pada saat keuangan Kuwait sedang tertekan oleh harga minyak yang rendah dan pandemi COVID-19.