Lama Baca 3 Menit

Kedutaan Besar China Tentang Wawancara Media India Ini

19 October 2020, 14:21 WIB

Kedutaan Besar China Tentang Wawancara Media India Ini-Image-1

Kedutaan Besar China Tentang Wawancara Media India Ini - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

New Delhi, Bolong.id - Kedutaan Besar Tiongkok untuk India membuat pernyataan serius pada hari Jumat (16/10/2020) menentang tegas terhadap wawancara media India yang menganjurkan "kemerdekaan Taiwan".

"Ini secara serius melanggar prinsip Satu-Tiongkok dan memprovokasi landasan Tiongkok yang mengabaikan posisi lama pemerintah India," pungkas juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di India, Penasihat Ji Rong, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Global Times, Senin (19/10/2020).

Merujuk pada wawancara oleh TV India dengan kepala departemen hubungan luar negeri otoritas Taiwan Joseph Wu yang secara terbuka menganjurkan "kemerdekaan Taiwan", Ji menunjukkan bahwa hanya ada satu Tiongkok di dunia dan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok adalah satu-satunya pemerintahan sah yang mewakili seluruh Tiongkok, sementara Taiwan adalah bagian dari Tiongkok yang tidak terpisahkan.

Ji mengatakan fakta-fakta ini diakui oleh resolusi PBB dan merupakan konsensus universal komunitas internasional, dan tidak peduli bagaimana otoritas Partai Progresif Demokratik (PPD) di Taiwan dan pasukan separatis mendistorsi fakta serta mendukung "kemerdekaan Taiwan", mereka tidak dapat mengubah sejarah dan fakta hukum bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok.

"Semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok harus secara tegas menghormati komitmen mereka terhadap kebijakan satu-Tiongkok yang juga merupakan posisi resmi pemerintah India," tambahnya.

"Pertanyaan Taiwan menyangkut kepentingan penting Tiongkok," pungkas Ji. "Kami dengan tegas menentang kegiatan separatis untuk menciptakan apa yang disebut 'kemerdekaan Taiwan', 'dua Tiongkok' atau 'satu Tiongkok, satu Taiwan'."

Garis merah Tiongkok tentang masalah Taiwan tidak dapat diganggu gugat, kata Ji, seraya menambahkan bahwa dalam masalah benar dan salah, tidak ada ruang untuk kompromi. Dia juga menekankan bahwa setiap upaya yang menstigmatisasi citra Tiongkok dan menghasut hubungan Tiongkok dengan negara lain untuk memperluas "ruang internasional" pasti gagal.

"Pencapaian reunifikasi total Tiongkok adalah tren zaman dan aspirasi masyarakat," terang Ji. "Kami tidak akan meninggalkan ruang untuk segala bentuk aktivitas separatis."