Lama Baca 3 Menit

Menlu Pompeo Tekan China, Begini...

29 October 2020, 12:14 WIB

Menlu Pompeo Tekan China, Begini...-Image-1

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, Rabu (28/10/2020) menyatakan, organisasi yang dikendalikan pemerintah Tiongkok, sebagai misi asing. Dan, AS menarik diri dari perjanjian untuk mempromosikan kerjasama tingkat lokal antara kedua negara

Organisasi yang dimaksud adalah National Association for China’s Peaceful Unification (NACPU), dikendalikan oleh Departemen Pekerjaan Front Bersatu Tiongkok, sebuah badan Partai Komunis Tiongkok yang disebut Pompeo, ditugasi menyebarkan pengaruh dan propaganda Tiongkok ke luar negeri, dilansir dari Reuters, Kamis (29/10/2020).

"Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menyoroti organisasi ini dan menjelaskan bahwa pesan mereka datang dari Beijing," ujar pernyataan itu.

Dikatakan Amerika Serikat juga menghentikan partisipasi dalam nota kesepahaman 2011 antara AS dan pemerintah Tiongkok tentang pembentukan Forum Gubernur AS-Tiongkok guna Mempromosikan Kerja Sama Sub-Nasional.

Dikatakan bahwa sejak penandatanganan perjanjian tersebut, Chinese Peoples’ Association for Friendship with Foreign Countries (CPAFFC) di Beijing, telah "berusaha untuk secara langsung dan jahat mempengaruhi" negara bagian dan pemimpin lokal AS guna mempromosikan agenda global Tiongkok.

“Tindakan CPAFFC telah merusak tujuan awal yang baik dari Forum Gubernur,” katanya.

Pekan lalu, Pompeo mengatakan Departemen Luar Negeri AS juga menunjuk operasi AS dari enam perusahaan media lainnya yang berbasis di Tiongkok sebagai misi luar negeri, sebuah langkah yang katanya ditujukan untuk melawan propaganda komunis.

Di lain sisi, Tiongkok pun mengecam akan melakukan pembalasan dan kementerian luar negerinya mengatakan pada hari Senin (26/10/2020) bahwa pihaknya telah memerintahkan enam media AS untuk melaporkan kembali operasi mereka di negara itu dalam waktu tujuh hari.