Lama Baca 3 Menit

Trump Sudah Kalahkan COVID-19?

13 October 2020, 13:17 WIB

Trump Sudah Kalahkan COVID-19?-Image-1

Presiden AS Donald Trump - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Washington, Bolong.id - Sudah lebih dari seminggu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan positif COVID-19. Namun pada Minggu (11/10/2020), ia mengaku dalam "keadaan sangat baik" dan sudah tidak mengkonsumsi obat lagi.

“Saya mengalahkan virus China yang gila, mengerikan ini," pungkas Trump dalam wawancara lewat telepon dengan stasiun Fox News, menyebut COVID-19 dengan istilah bernada rasis. "Tampaknya saya kebal mungkin untuk jangka waktu yang lama atau sebentar, bisa seumur hidup, tidak ada yang tahu tapi saya kebal."

Akan tetapi, pihak Fox News tidak bertanya mengenai apakah Trump sudah dites negatif dari virus yang telah menewaskan lebih dari 214 ribu orang di AS ini, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention; CDC) AS juga tidak menyediakan banyak informasi mengenai kekebalan dan reinfeksi. Seseorang yang telah sembuh dari COVID-19 mungkin memiliki virus dengan jumlah rendah dalam tubuh mereka hingga tiga bulan setelah didiagnosis dan tidak menulari orang lain.

“Sains ini bukan berarti seseorang (yang telah sembuh) akan kebal dari penularan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dalam tiga bulan setelah infeksi," ungkap pihak CDC.

“Kini kalian punya presiden yang tidak perlu sembunyi di ruangan bawah tanah," kata Trump, menyindir pesaingnya dalam pemilihan presiden AS pada November mendatang, Joe Biden. Biden diketahui berkampanye secara terbatas selama beberapa bulan dari rumahnya di Delaware, sebelum mulai berkampanye di negara bagian-negara bagian penting baru-baru ini.

Cedric Richmond, salah seorang ketua tim kampanye Biden pun menyatakan pembelaan dengan mengatakan kepada stasiun ABC bahwa fokus Biden saat iniadalah keselamatan rakyat AS. "Ini bukan soal Joe Biden," kata Richmond, seraya menambahkan, “Ini soal semua orang lain. Karena itu dia tidak akan membahayakan warga AS di tengah pandemi dan virus berbahaya hanya untuk mendapat perhatian atau demi kepentingan politik."

Trump yang mengumumkan bahwa dirinya telah terinfeksi COVID-19 pada 2 Oktober 2020, hanya menghabiskan tiga malam di rumah sakit militer untuk menerima perawatan. Ia mengatakan pada hari Kamis (8/10/2020) malam waktu setempat bahwa dirinya merasa "sangat baik" dan dengan restu dokter pergi berkampanye meski statusnya masih belum jelas apakah Trump sudah dinyatakan negatif COVID-19, dilansir dari laman berita Reuters. (*)