Lama Baca 3 Menit

Benarkah COVID-19 Sudah Ada Sebelum Muncul di Wuhan

27 November 2020, 14:02 WIB

Benarkah COVID-19 Sudah Ada Sebelum Muncul di Wuhan-Image-1

China Akan Setujui Vaksin COVID-19 Akhir Tahun Ini - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Para ahli menyatakan bahwa kemungkinan COVID-19 telah muncul sebelum terdeteksi di Wuhan, Tiongkok. Banyak negara berencana mengirim para ahli ke Tiongkok untuk menyelidiki asal COVID-19. Para ahli Tiongkok mencatat bahwa asal virus telah menjadi masalah yang membutuhkan bantuan global untuk menyelidikinya.

Menanggapi pernyataan tentang para ahli, WHO akan melakukan perjalanan ke Tiongkok segera untuk meneliti asal-usul COVID-19. Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa sejak COVID-19 pecah, Tiongkok dan WHO telah berkomunikasi  dan bekerja sama dalam penelusuran asal virus, dilansir dari Global Times, Kamis (26/11/2020).

"Kami yang pertama mengundang pakar WHO untuk kerja sama penelusuran asal COVID-19," ujar  Zhao. "Kami berharap semua negara terkait akan ikut bekerja sama dengan WHO seperti Tiongkok, memberikan kontribusi untuk penelusuran asal-usul global dan kerja sama anti-pandemi," tambahnya.

Zeng Guang, kepala epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, menyatakan bahwa pada bulan Maret, penelusuran asal virus difokuskan pada Tiongkok. Namun, semakin banyak bukti, ditambah spekulasi terbaru WHO tentang pasien nol, menunjukkan bahwa Wuhan adalah tempat penyakit pertama kali diidentifikasi, tetapi mungkin bukan tempat asal virus.

“Kapan dan di mana virus mulai beredar? Melacak virus tidak dapat menjawab semua pertanyaan, tetapi sangat mungkin virus itu hidup berdampingan di banyak tempat,” kata Zeng.

Wang Guangfa, seorang ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, yang pernah ke Wuhan pada tahap awal wabah, mengatakan pelacakan asal COVID-19 yang dipimpin WHO harus dilakukan di negara manapun. Termasuk Italia, Spanyol, negara-negara Eropa lainnya, dan AS yang dilanda epidemi.

Wang juga menuturkan bahwa akademisi Tiongkok terbuka untuk melakukan penelitian tentang penelusuran asal-usul COVID-19. Tiongkok tidak pernah mempolitisasi masalah ini dan berharap media serta negara lain berhenti menyalahkan China. "Tidak ada negara yang dapat mengelola sendiri atau berdiri sendiri menghadapi krisis kesehatan, ketika lebih banyak bukti mendukung teori multi-sumber," tutupnya.