Lama Baca 3 Menit

Kedubes China di Seoul: Kasus Kapal Tanker Korsel Tidak Terkait dengan Korut

28 December 2020, 14:00 WIB

Kedubes China di Seoul: Kasus Kapal Tanker Korsel Tidak Terkait dengan Korut-Image-1

Kedubes China di Seoul: Kasus Kapal Tanker Korsel Tidak Terkait dengan Sanksi Korut - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Seoul, Bolong.id - Otoritas Tiongkok baru-baru ini memeriksa sebuah kapal tanker Korea Selatan karena dicurigai menyelundupkan minyak sulingan ke Tiongkok. Hal ini disampaikan oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul, menambahkan bahwa kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan sanksi terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara.

Pernyataan itu muncul setelah sebuah surat kabar Korea Selatan melaporkan bahwa pihak berwenang Tiongkok memeriksa kapal tanker minyak dan kimia itu dengan alasan yang tidak diketahui, memicu spekulasi bahwa kejadian ini berhubungan dengan transfer minyak dari kapal ke kapal yang dilarang ke DPRK berdasarkan sanksi Dewan Keamanan PBB.

"Kapal tersebut belum mengibarkan bendera saat itu, dan Penjaga Pantai kami melakukan pemeriksaan karena terdeteksi sebagai kapal Tiongkok sesuai dengan sistem identifikasi otomatis," terang Wang Wei, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Korea Selatan, dilansir dari CGTN, Senin (28/12/2020).

"Merujuk pada praktik internasional, Penjaga Pantai Tiongkok telah mengalihkan yurisdiksi ke Penjaga Pantai Korea Selatan setelah berkonsultasi dan pihak Korsel akan melakukan penyelidikan dan menangani masalah tersebut setelahnya," katanya.

Juru bicara tersebut juga menambahkan, selama penanganan kasus tersebut, pihak Tiongkok menjamin hak dan kepentingan yang sah dari awak kapal sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga mengonfirmasi bahwa penyelidikan itu terjadi tetapi membantah ada hubungannya dengan sanksi terhadap DPRK.

“Kapal itu, yang dirilis akhir pekan lalu, saat ini sedang dalam perjalanan ke Korea Selatan,” menurut Yonhap, media utama Korea Selatan. Setelah tiba, pemerintah Seoul diharapkan untuk memeriksa lebih lanjut mengapa kapal itu berada di bawah pengawasan hukum Tiongkok. (*)