China Temukan COVID-19 Pada Daging Beku Asal Amerika Latin dan Selandia Baru - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Kota Jinan di Tiongkok mengatakan pada akhir pekan lalu telah menemukan COVID-19 pada daging sapi serta kemasannya dari Brasil, Bolivia, dan Selandia Baru, sementara dua ibu kota provinsi Tiongkok lainnya mendeteksi COVID-19 pada kemasan daging babi dari Argentina.
Tiongkok meningkatkan pengujian pada makanan beku setelah berulang kali mendeteksi virus pada produk impor yang memicu larangan impor, bahkan ketika Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan risiko tertular COVID-19 dari makanan beku rendah.
Di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, Tiongkok timur, barang-barang yang terlibat dalam kasus ini diimpor oleh Guotai International Group, dan Shanghai Zhongli Development Trade, dilansir dari Reuters, Selasa (17/11/2020).
Barang-barang tersebut masuk melalui pelabuhan di Shanghai, namun keterangan yang diluncurkan komisi kesehatan setempat tanpa menyebutkan perusahaan yang mengirimkan produk tersebut ke Tiongkok. Sementara itu, lebih dari 7.500 orang yang mungkin terpapar dinyatakan negatif untuk COVID-19.
Kasus babi beku dilaporkan di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan di Tiongkok tengah, dan Xi’an, ibu kota Shaanxi. Tidak segera dijelaskan apakah kedua kasus itu terkait. Sampel yang dites positif di Zhengzhou berasal dari daging babi beku seberat 24 ton yang dikirim dari fasilitas penyimpanan di Qingdao, Shandong.
Tiongkok, pembeli daging sapi terbesar dunia, pekan lalu menemukan COVID-19 pada kemasan daging sapi Argentina di Shandong dan Jiangsu, dan pada kemasan daging sapi Brasil di Wuhan.
Secara terpisah, Kota Baotou di wilayah Mongolia Dalam Tiongkok mengatakan telah mendisinfeksi beberapa produk dan kendaraan di sebuah perusahaan setelah pasien COVID-19 tanpa gejala di Tianjin bersentuhan dengan sekumpulan daging babi beku dari Prancis.
Tidak jelas apakah pihak berwenang mencurigai orang tersebut telah menginfeksi daging atau sebaliknya. Namun, tes asam nukleat pada 115 orang menunjukkan hasil negatif. (*)
Advertisement