Presiden RI Joko Widodo - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Indonesia telah meminta otorisasi darurat untuk memulai kampanye vaksinasi massal pada akhir tahun 2020 ini demi memerangi COVID-19 di nusantara. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada hari Jumat kemarin (13/11/2020).
Dalam wawancara dengan Reuters, Presiden Jokowi mengatakan sudah ada rencana lanjutan untuk mendistribusikan vaksin ke seluruh negeri. Jika persetujuan diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), itu berarti Indonesia akan menjadi yang pertama di dunia yang meluncurkan vaksinasi COVID-19, dilansir dari Reuters, Sabtu (14/11/2020).
“Kami harapkan proses vaksinasi bisa dimulai akhir tahun ini menyusul serangkaian tes yang dilakukan BPOM,” pungkas Jokowi.
Indonesia telah berjuang untuk menekan kasus COVID-19 selama berbulan-bulan tetapi peningkatan tingkat infeksi dalam beberapa minggu terakhir tetap stabil. Indonesia dengan penduduk hampir 270 juta jiwa memiliki beban kasus COVID-19 terbesar di Asia Tenggara dengan sekitar 15 ribu kematian dan 450 ribu infeksi meskipun para ahli kesehatan memperingatkan angka-angka itu kemungkinan akan lebih tinggi karena tingkat pengujian yang rendah.
"Kami akan menekan kasus-kasus itu agar tetap flat dan kemudian kami akan menekannya dengan vaksin," terang Jokowi. Pada Jumat (13/11/2020) sore, Indonesia mencatat jumlah infeksi harian sebanyak 5.444 kasus, jauh di atas rata-rata harian yang kurang dari 3.500 kasus selama dua minggu terakhir.
Jokowi menambahkan bahwa memastikan keamanan vaksin adalah prioritas. Sementara itu, petugas kesehatan, polisi, dan militer akan menjadi yang pertama dalam antrean ketika kampanye vaksinasi dimulai.
Dalam pertemuan tingkat menteri setelah wawancara dengan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan persetujuan BPOM pada minggu pertama Desember dan Indonesia akan "mulai vaksinasi" dua minggu kemudian.
Vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok, Sinovac dan Sinopharm dijadwalkan untuk digunakan pada tahap awal kampanye. Tahun ini, perusahaan akan menyediakan 18 juta vaksin, termasuk 15 juta yang akan diproduksi oleh perusahaan farmasi milik negara, Bio Farma.
Secara keseluruhan, Indonesia memiliki kesepakatan yang mencakup lebih dari 250 juta dosis vaksin hingga akhir 2021. Ini termasuk 30 juta yang diproduksi oleh perusahaan AS Novavax, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (*)
Advertisement