Lama Baca 3 Menit

Utusan China di PBB Minta Dunia Jaga Keamanan Bersama

05 November 2020, 10:55 WIB

Utusan China di PBB Minta Dunia Jaga Keamanan Bersama-Image-1

Utusan China Minta Dunia Rangkul Keamanan Bersama - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jenewa, Bolong.id - Seorang utusan Tiongkok di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)  Zhang Jun 张军 meminta negara-negara di dunia untuk merangkul keamanan kolektif demi mereka sendiri.

"Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa memperkuat keamanan kolektif adalah cara penting untuk mencapai keamanan kita sendiri," kata Zhang Jun, dilansir dari Global Times, Kamis (5/11/2020).

“Di dunia sekarang ini, masalah keamanan saling berhubungan, transnasional, dan beragam. Mengingat sifat tantangan keamanan internasional yang kompleks dan saling terkait, tidak ada negara yang dapat menanganinya sendiri, atau dengan kekerasan saja. Merangkul konsep keamanan kolektif, bersama dan umum adalah pilihan yang tepat,” terang Zhang pada debat tingkat tinggi Dewan Keamanan tentang "pendorong konflik dan ketidakamanan," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa perselisihan dan perbedaan dalam hubungan antar negara tidak bisa dihindari, penting untuk berkomitmen dalam menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi.

“Penyelesaian sengketa secara damai adalah prinsip utama yang diabadikan dalam Piagam PBB,” kata Zhang, sembari mengajak para anggota untuk menentang penggunaan atau ancaman kekerasan yang sering terjadi dalam hubungan internasional, menolak mentalitas Perang Dingin dan pembentukan kelompok eksklusif. Selain itu, juga harus tetap waspada terhadap setiap upaya provokasi dan konfrontasi antar kelompok negara.

“Militerisme tanpa henti hanya memperburuk keadaan keamanan. Persenjataan canggih tidak dapat membeli keamanan absolut. Negara-negara dengan persenjataan nuklir terbesar memiliki kewajiban untuk dengan sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab khusus dan utama mereka dalam perlucutan senjata nuklir,” pungkas Zhang.

Di sisi lain, Zhang juga menyebutkan bahwa risiko keamanan cyber merupakan tantangan baru bagi semua negara. Sehingga, terdapat kebutuhan mendesak untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi di tingkat internasional untuk bersama-sama merumuskan tindakan penanggulangan. “Tidak ada negara yang boleh menyalahgunakan gagasan keamanan nasional untuk membatasi pengembangan dan kerja sama teknologi informasi dan komunikasi normal,” tambah Zhang.

Selain itu, Zhang menjelaskan bahwa Tiongkok baru-baru ini meluncurkan inisiatif global tentang keamanan data dengan tujuan untuk membangun dunia maya yang damai, aman, terbuka, kooperatif, dan teratur. Ia mengajak masyarakat internasional untuk bekerja atas dasar saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan, memperkuat dialog dan kerja sama, menjadikan dunia maya sebagai pendorong pembangunan ekonomi dan sosial, perdamaian dan stabilitas internasional, serta kesejahteraan manusia.