Huawei Putuskan Menjual Honor, Guncang Persaingan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Huawei akan menjual merek Honor untuk memastikan kelangsungan rantai pasokan. Sebelumnya, Huawei mendirikan Honor pada tahun 2013 untuk bersaing dengan Xiaomi, Vivo, dan Oppo di pasar smartphone kelas bawah hingga menengah. Sehingga Huawei bebas untuk fokus pada Seri P dan Mate kelas atas, yang pasarnya didominasi oleh Apple dan Samsung.
Menurut IDC, penyedia intelijen pasar, meskipun pengiriman tahunan Honor pada 2019 sekitar 70 juta unit, masih lebih sedikit dari pengiriman Xiaomi yang berjumlah sekitar 120 juta unit. Namun, di dalam negeri Tiongkok, pengiriman Honor sekitar 40 juta unit, telah melampaui Xiaomi tahun lalu.
"Honor 'baru' akan mewarisi paling banyak dari produk-produk smartphone kelas bawah hingga menengah Huawei," kata Zhang Xinhe, seorang analis dari Nomura Orient International Securities, dilansir dari CGTN, Kamis (3/12/2020).
"Jadilah pesaing terkuat Huawei di dunia, lampaui Huawei, dan bahkan gunakan mengalahkan Huawei sebagai motivasi Anda," kata pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei pada pesta perpisahan baru-baru ini untuk merek ponsel pintar Honor. Ren juga menambahkan bahwa "kami adalah pesaing diĀ masa depan."
Huawei telah berjuang menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) untuk sementara waktu. Setelah berbulan-bulan, perusahaan akhirnya mengumumkan kesepakatan dalam sebuah pernyataan pada 17 November, untuk menjual Honor ke konsorsium lebih dari 30 perusahaan.
Penjualan sub-merek Honor dipandang sebagai langkah yang diperlukan oleh raksasa telekomunikasi karena "tekanan luar biasa akibat tidak tersedianya elemen teknis yang diperlukan," kata Ren. Kesepakatan itu tidak hanya menyelamatkan bisnis Huawei dari sanksi AS, tetapi juga mengguncang persaingan dan rantai pasokan di industri.
"Target pengiriman untuk Honor baru mungkin bisa melampaui 100 juta unit tahun ini. Hal ini dapat memberikan tekanan ekstra bagi Xiaomi, Oppo, dan Vivo untuk memenangkan lebih banyak pangsa pasar," ucap Zhang. (*)
Advertisement