Lama Baca 3 Menit

Vaksin Pfizer-BioNTech Akan Tiba di Singapura Pada Akhir Desember

15 December 2020, 16:55 WIB

Vaksin Pfizer-BioNTech Akan Tiba di Singapura Pada Akhir Desember-Image-1

Vaksin Pfizer-BioNTech Akan Tiba di Singapura Pada Akhir Desember - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Singapura, Bolong.id - Health Sciences Authority (HSA), badan pengawas obat Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Singapura, dengan pengiriman pertama vaksin tersebut diharapkan tiba pada akhir bulan Desember ini.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengungkapkan hal ini dalam pidatonya pada hari Senin (14/12/2020), "Saya dengan sangat senang memberitahu Anda bahwa setelah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis, Health Sciences Authority telah menyetujui Vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan pandemi."

Hal ini menjadikan Singapura salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin ini, tambahnya, dilansir dari straitstimes.com, Selasa (15/12/2020).

Lee mengatakan bahwa vaksin lain diharapkan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang. "Jika semua berjalan sesuai rencana, kami akan memiliki cukup vaksin untuk semua orang di Singapura pada kuartal ketiga 2021," ujarnya.

Inggris adalah negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech pada 2 Desember 2020, dengan Amerika Serikat menyusul pada 11 Desember 2020. Persetujuan itu datang setelah raksasa farmasi AS Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, merilis pada bulan November hasil akhir dari uji klinis tahap akhir vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan.

Temuan menunjukkan bahwa vaksin tersebut 95 persen efektif dalam mencegah seseorang terinfeksi virus corona. 

Sementara itu, Singapura akan semakin melonggarkan pembatasan untuk membendung penyebaran virus pada 28 Desember, menambah jumlah orang yang diizinkan berkumpul dari lima menjadi delapan.

Negara ini telah menyisihkan lebih dari SGD1 miliar (sekitar Rp10,6 triliun) untuk vaksin, kata Lee dalam pidato nasional. “Kami memasang banyak taruhan, menandatangani perjanjian pembelian di muka dan membayar uang muka lebih awal untuk kandidat yang paling menjanjikan,” termasuk dengan Moderna Inc dan Sinovac Biotech Ltd, katanya.

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna memanfaatkan teknologi baru yang disebut messenger RNA. Vaksin tradisional, seperti vaksin virus yang dilemahkan dan vaksin hidup yang dilemahkan, bekerja dengan menyuntikkan virus yang utuh tetapi tidak aktif ke pasien untuk merangsang reaksi kekebalan, seperti halnya yang dikembangkan Sinovac. Cara ini dinilai lebih aman dan terbukti dengan banyaknya vaksin penyakit lainnya yang sudah beredar luas, termasuk vaksin rabies, cacar, dan polio.

Sementara vaksin mRNA melibatkan penyuntikan potongan kode genetik virus sehingga tubuh pasien dapat meningkatkan respons perlindungan tanpa benar-benar terpapar ke seluruh virus. (*)